NEW YORK (RIAUPOS.CO) - Teror Jumat di Kota Paris, Prancis, menyalakan sinyal siaga Amerika Serikat (AS). Bukan hanya karena Prancis adalah sekutu AS, tapi juga karena militan radikal Negara Islam (IS) alias Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah melontarkan ancaman, Rabu (18/11), ISIS mengaku siap menyerang AS.
Dalam ancamannya lewat video, ISIS menargetkan Kota New York sebagai sasaran aksi teror berikutnya. Terkait dengan ancaman tersebut, Wali Kota Bill de Blasio mengaku sudah mengetahuinya. Bahkan, dia sudah menempuh beberapa langkah antisipatif. Di antaranya, melipatgandakan pengamanan di pusat kota. Terutama di titik-titik strategis.
Kendati demikian, Blasio menegaskan bahwa sejauh ini belum ada ancaman yang perlu segera ditindaklanjuti. “Tidak ada ancaman spesifik atau sifatnya akan segera terjadi,” ujarnya.
Melalui pidato yang disebarluaskan ke seluruh penjuru AS, dia berusaha membesarkan hati penduduk Kota Big Apple tersebut. Dia mengatakan, masyarakat dan pemerintah New York bukan penakut atau pengecut.
“Kota New York tidak akan terintimidasi. Kami tahu pasti bahwa tujuan para teroris itu adalah mengintimidasi kami lewat ancaman. Kami tidak akan biarkan mereka mendapatkan yang diinginkan,” lanjut tokoh 54 tahun tersebut dari Times Square. Karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dia mengimbau penduduk New York untuk beraktivitas normal seperti biasa.
Hal yang sama disampaikan Komisioner NYPD Bill Bratton. Dalam jumpa pers, dia mengatakan bahwa ancaman video ISIS bukanlah sesuatu yang baru. Menurut dia, warga New York sudah sering menjadi sasaran ancaman teror. “Ini sama dengan video ancaman yang ditujukan kepada Jerman Agustus lalu atau yang dialamatkan kepada Israel pada Oktober,” katanya.
Kepolisian New York (NYPD), Kamis (19/11) mengerahkan lebih banyak personel untuk berjaga. “Sebanyak 35.000 personel NYPD siap memberikan perlindungan terbaik bagi warga,” papar Blasio. Selain itu, NYPD siap melibatkan sedikitnya 500 personel khusus antiteror sebagai bentuk jaminan keamanan terhadap warga.
Di pusat-pusat keramaian, NYPD sengaja mengerahkan personel berkuda. “Personel 10 kaki (sekitar 3 meter, red) di atas kuda-kuda gagah itu adalah pasukan andalan kami dalam situasi seperti ini. Karena mudah dikenali dan mudah terlihat, mereka selalu bisa menjalankan fungsi sebagai pengendali keamanan dan peredam kekacauan,” papar Wakil Komisioner NYPD Benjamin Tucker.(hep/c10/ami/jpg)