PARIS (RIAUPOS.CO) - Sepekan sudah teror Paris yang menewaskan 129 orang dan melukai ratusan warga lainnya berlalu. Jumat (20/11) aktivitas warga Prancis mulai normal. Kafe-kafe sudah mulai ramai. Perkantoran dan sekolah juga kembali pulih. Namun, polisi masih tetap sibuk. Selain melanjutkan perburuan, mereka sibuk melakukan investigasi.
Kantor jaksa Paris melaporkan, polisi telah menemukan jasad ketiga di balik reruntuhan flat di kawasan Saint Denis. Dia diyakini sebagai anggota kelompok yang melancarkan teror di enam titik keramaian ibu kota pada Jumat (13/11). Namun, pihak berwajib belum menyebutkan identitas jasad ketiga yang tewas dalam razia antiteror pada Rabu dini hari (18/11) tersebut.
Sebelumnya, jaksa Francois Molins mengungkapkan identitas perempuan yang meledakkan diri saat razia berlangsung. Sosok yang disebut-sebut sebagai sepupu Abdelhamid Abaaoud itu bernama Hasna Aitboulahcen. ‘’Sebelum mengenakan jilbab dan cadar, perempuan 26 tahun itu dikenal gemar pesta. Dia juga sangat suka memakai topi koboi,’’ terang Molins dalam keterangan tertulis.
Kemarin polisi juga menggeledah rumah Aitboulahcen. Tepatnya rumah sang ibu di kawasan Aulnay-sous-Bois. Setelah penggeledahan, polisi mengeler ibu dan saudara laki-laki Aitboulahcen ke kantor polisi. Konon, perempuan yang juga berdarah Maroko tersebut baru sekitar enam bulan lalu mengubah penampilannya menjadi tertutup. Menurut saksi, dia juga baru tiba di Flat Saint Denis pada Selasa (17/11).
Dalam perkembangan lain dilaporkan bahwa Abaaoud, dalang teror Paris, terlihat berada di salah satu stasiun kereta ketika serangan terjadi. ‘’Kamera CCTv merekam pelaku di stasiun kereta Distrik Montreuil pada pukul 22.14 waktu setempat,’’ jelas Molins. Kurang dari satu jam sebelumnya, rekan-rekan Abaaoud melancarkan serangan hampir berbarengan di enam titik di Paris.(hep/c14/ami/jpg)