JHARKHAND (RIAUPOS.CO) - Seorang mahasiswi yang cacat penglihatan, Sweta Mandal, 27, meraih Anugerah Emas program sarjana pada prosesi wisuda ke-29 Universitas Ranchi di Jharkhand, India, kemarin. Hebatnya, semua itu diraihnya tanpa bantuan Braille, bahan literatur dengan aksara khusus bagi tuna netra.
Wanita yang juga peneliti yang mengambil program khusus untuk mendapatkan gelar terpadu MPhil dan PhD di Universiti Jawaharlal Nehru itu, kehilangan penglihatan ketika berada di Kelas 10.
"Penglihatan saya secara tak diduga hilang. Pada mulanya kabur, dan dalam beberapa hari saja penglihatan saya hilang sepenuhnya," kata Sweta, anak dari pasangan pakar Sonologi, Dr Arun Kumar Mandal, dan Dr Om Kumari.
Dr Kumari berkat,a tanpa bantuan pengobatan atau teknik tertentu, dia mencoba satu-satunya jalan. "Saya akan bawa bukunya ke klinik. Bacakan bab tertentu dan rekam menggunakan kaset.
Keesokan harinya, Sweta akan mendengar rekaman itu," tambahnya yang mengakui anaknya tidak menggunakan Braille.
Memang, Sweta tidak dilatih menggunakan Braille, malah buku Braille juga tidak banyak ditemukan di pasaran. "Bila saya sampai ke kelas yang lebih tinggi, terlalu banyak buku dan jurnal rujukan untuk dibaca," katanya, seperti dikutip indianexpress.com.
Namun hal yang menurutnya mengubah keadaan menjadi cerah bagi Sweta adalah ketika ia melakukan proses alih-teks menjadi ucapan, yang dikenal dengan Sistem Johnniac Open Shop. Sweta kini fokus pada pengabdian di dunia pendidikan dan penelitian.(zar)