CHICAGO (RIAUPOS.CO ) - PELAJAR sekolah menengah atas Vernon di Chicago, Illionis, yang keberatan dengan Islamofobia dan rasisme memprakarsai gerakan berjilbab, Jumat (18/12/2015). Kampenye mereka dikenal dengan sebutan “Walk a Mile in Her Hijab.” Dikutip dari The Siasat Daily, lebih dari selusin pelajar non-muslim di Illionis, negara bagian Amerika Serikat, itu sepakat untuk mengenakan jilbab. Tujuannya untuk lebih memahami agama Islam yang ramah dan kehidupannya sebagai wanita muslim.
’’Mudah-mudahan acara ini bisa mengecam stereotip negatif,’’ terang Presiden Himpunan Pelajar Islam, Yasmeen Abdallah, selaku koordinator gerakan tersebut. Menurutnya, seseorang tidak bisa menilai keyakinan orang lain dengan benar sebelum melakukan dan merasakannya sendiri.
’’Saya pikir itu adalah waktu yang sulit untuk menjadi pelajar muslim di sekolah kami, di masyarakat kita dan di Amerika,’’ kata Kepala Sekolah Vernon, Jon Guillaume kepada Daily Herald dengan memuji inisiatif pelajar muslim. Kata Jon, inisiatif gerakan pejalar non-muslim berhijab di sekolahnya menjadi kesempatan untuk merangkul komunitas muslim. Pelajar non-muslim belajar memahami seperti apa wanita-wanita yang berjalan melalui lorong-lorong mengenakan hijab.
’’Jadi, aku bangga dengan mereka,’’ kata Jon Guillaume. Charli Mosley, yang berpartisipasi dalam acara itu mengatakan, ingin memakai jilbab karena pamannya seorang muslim. Dia berharap agama Islam lebih diterima di lingkungan masyarakatnya. ’’Saya ingin belajar lebih banyak tentang agama, mengingat paman saya juga muslim,’’ kata Charli sambil mengenakan jilbab merah kepada Daily Herald. ’’Dengan lebih banyak orang mengenakan jilbab di sekolah, itu bisa membawa lebih banyak akseptasi agama dan memiliki lebih banyak orang menjadi lebih sadar,’’ tutur Charli.(Daily Herald/hsn/eko/JPG)