JAKARRTA (RIAUOS.CO) -- Perang Israel dan Palestina semakin memanas, sejak Hamaz meluncurkan serangan pada awal bulan Oktober lalu.
Baru-baru ini, Israel mengaku akan menyusutkan Jalur Gaza, kata Menteri Luar Negeri Eli Cohen.
Pernyataannya ini meningkatkan kekhawatiran bahwa sebagian wilayah Gaza akan dianeksasi atau diduduki kembali pada akhir perang darat dengan Hamas.
Dikutip dari AP News pada Jumat (20/10), Eli Cohen mengungkapkan militernya siap untuk melenyapkan Hamas dari Gaza, kemudian memperkirakan pengurangan jumlah wilayah Gaza.
"Dengan berakhirnya perang ini, Hamas tidak hanya lenyap dari Gaza, namun wilayah Gaza juga akan berkurang," ujarnya.
Tidak jelas apakah Cohen bermaksud membangun zona penyangga di sekitar daerah kantong yang kuasai Hamas, atau Israel bermaksud untuk memasukkan sebagian wilayah pada penduduk yang berjumlah 2,3 juta orang itu sepenuhnya ke dalam wilayahnya.
Beberapa analis berpendapat bahwa Israel bakal menciptakan zona penyangga yang luas di sekitar jalur Gaza untuk melindungi warganya yang tinggal di permukiman dekat perbatasan yang menjadi sasaran serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober.
Zona penyangga demiliterisasi tanpa infrastruktur sipil di dalamnya mungkin merupakan apa yang ada dalam pikiran Cohen ketika ia mengeklaim wilayah Gaza akan berkurang.
Namun gerakan permukiman nasionalis garis keras Israel juga menginginkan sebagian wilayah Gaza diserahkan kepada mereka setelah perang.
Terdapat kepahitan di kalangan pemukim atas keluarnya Israel dari Gaza pada tahun 2005, yang mengakibatkan evakuasi 21 permukiman di wilayah tersebut.
Dilansir dari NBC News, Perdana Menteri Ariel Sharon saat itu memilih untuk menarik dari wilayah tersebut karena kekhawatiran bahwa Israel tidak dapat lagi melindungi permukiman di sana dan bahwa harga atas pendudukan jutaan warga Palestina di Gaza terlalu mahal.
Setiap pemukiman kembali di Gaza memerlukan kehadiran pasukan dalam jumlah besar dan jangka panjang, sesuatu yang tampaknya telah dikesampingkan oleh Isaac Herzog, Presiden Israel.
"Sejauh ini kami tidak punya keinginan untuk menduduki kembali Gaza. Kami tidak punya keinginan untuk mengatur kehidupan lebih dari dua juta warga Palestina," ujar Isaac Herzog
Presiden Amerika Serikat juga secara terbuka mendesak Israel untuk tidak menduduki kembali Gaza.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi