WASHINGTON (RP)- Insiden mirip tragedi serangan bunuh diri di Amerika Serikat (AS) yang terjadi sekitar 11 tahun lalu nyaris terulang. Jika pada 11 September 2001 militan anggota kelompok Al Qaeda menyerang menara kembar WTC di New York dan gedung Dephan AS (Pentagon) dengan menabrakkan pesawat terbang yang mereka bajak, kali ini gedung Kongres AS (Capitol) di Washington DC yang menjadi target serangan bom bunuh diri.
Tetapi, pihak berwenang berhasil menggagalkan rencana serangan bom bunuh diri dengan menarget gedung tempat berkantornya para senator dan anggota DPR AS tersebut. Seorang pria 29 tahun asal Maroko langsung ditangkap Jumat lalu (17/2) atas tuduhan hendak melakukan aksi bom bunuh diri. Dia juga diduga terkait dengan Al Qaeda.
Tersangka yang diidentifikasi sebagai Amine El Khalifi itu untuk kali pertama dihadirkan di depan Pengadilan Federal AS di Kota Alexandria, Negara Bagian Virginia, kemarin (18/2). Pejabat Departemen Kehakiman (Depkeh) AS menyatakan, jika nanti terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara seumur hidup.
El Khalifi pergi ke sebuah tempat parkir dekat gedung Capitol pada Jumat lalu dan menerima rompi berisi bom bunuh diri serta senjata api. Padahal, hukum AS telah melarang keras kepemilikan terhadap benda-benda tersebut. Dia pun langsung ditangkap petugas keamanan sebelum meninggalkan tempat parkir itu.
‘’Kasus ini menunjukkan bahwa ancaman kekerasan dan teror para ekstremis dari dalam negeri terus berlanjut,’’ terang Asisten Jaksa Agung AS untuk Masalah Keamanan Nasional Lisa Monaco. ‘’Berkat upaya penegakan hukum yang terkoordinasi, skenario peledakan yang diduga akan dilakukan El Khalifi berhasil digagalkan sebelum melukai orang lain,’’ tegasnya.
Tersangka langsung dijerat dengan tuduhan berupaya menggunakan senjata perusak masal atas properti milik pemerintah. Pihak berwenang menyatakan bahwa karena rencana Khalifi telah berhasil digagalkan, tak ada ancaman langsung terhadap masyarakat.
Saat berita penangkapan tersebut muncul, Senat AS baru saja selesai melakukan voting terkait kesepakatan perluasan pemangkasan pajak pembayaran gaji. DPR AS (House of Representatives) telah selesai melakukan pemungutan suara dan para anggota dewan sudah meninggalkan lokasi. Saat itu juga terdapat sejumlah turis di Capitol seperti biasanya.
Ketika muncul kali pertama di depan pengadilan, El Khalifi mengenakan celana biru dan kaus hijau bertuliskan Ready in Season di bagian belakang. Berambut hitam pendek, dia terlihat langsing, berjenggot tipis, dan terdapat tato di bagian dalam lengannya. Di depan Hakim T. Rawles Jones, El Khalifi berdiri tanpa emosi dan tidak bersuara. Sidang pendahuluan atas kasus tersebut dijadwalkan Rabu depan (22/2).
Menurut pihak berwenang, tersangka adalah imigran dari Maroko yang masuk ke AS secara ilegal. Gerak-geriknya sudah diawasi sejak beberapa waktu lalu secara diam-diam. Aparat keamanan menambahkan bahwa polisi di gedung Capitol dilibatkan intensif dalam investigasi tersebut.
El Khalifi dilaporkan masuk AS pada Juni 1999 dengan menggunakan visa B2. Menurut seorang agen FBI (Biro Penyelidik AS), visa tersebut memungkinkan si penerima berkunjung ke AS.(cak/dwi/jpnn)