WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Amerika Serikat tertampar hebat. Pasukan yang ditugasi menjaga dan siaga 24 jam terhadap fasilitas peluru kendali nuklir negara super power itu, ternyata terindikasi menyalahgunakan narkoba, termasuk heroin.
Terbukti, sedikitnya 14 anggota unit angkatan udara yang bertanggungjawab menjaga peluru kendali nuklir di Wyoming, Colorado dan Nebraska, kemarin disidik atas dakwaan aktivitas narkoba terlarang, termasuk kasus penyalahgunaan kokain.
Media yang mengutip pejabat pertahanan mengatakan, penyidikan itu dilihat sebagai tamparan hebat terhadap pasukan peluru kendali nuklir yang dipersoalkan beberapa tahun ini karena dilanda masalah disiplin dan latihan.
Beberapa tahun sebelum ini, Angkatan Udara Amerika Serikat berulang kali menyatakan bahwa mereka melakukan banyak perubahan bertujuan meningkatkan moral dan meningkatkan prestasi anggotanya.
Penyelidikan terhadap Pangkalan Angkatan Udara FE Warren yang menempatkan Wing Peluru Kendali ke-99 di Cheyenne, Wyoming itu diumumkan komandan dengan empat bintang di pundaknya dari Skuadron Tempur Angkatan Udara Global, Jenderal Robin Rand.
Menurut Associated Press, skuadron itu bertanggungjawab terhadap semua 450 peluru kendali nuklir 450 Minuteman 3 yang berada di ruang bawah tanah di mana sepertiga dari bom nuklir itu dikendalikan Wings Peluru Kendali ke-90.
Pasukan peluru kendali ini selalu dalam kondisi siaga 24 jam sehari sepanjang tahun. Anggota yang bertugas wajib patuh kepada standar prestasi dalam penugasan, penyelenggaraan dan perlindungannya. (zar)
