Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur, Ini Alasannya

Internasional | Kamis, 19 Januari 2023 - 14:44 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern Mundur, Ini Alasannya
PM Selandia Baru Jacinda Ardern (dua kiri). (INSTAGRAM)

BAGIKAN



BACA JUGA


WELLINGTON (RIAUPOS.CO) - Sambil menahan air mata, Ardern mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (19/1/2023), dimana 7 Februari akan menjadi hari terakhirnya menjabat. Perdana Menteri Selandia Baru itu menyatakan bahwa dia akan mengundurkan diri bulan depan dan tidak akan mengikuti pemilihan umum tahun ini.

''Saya tidak akan berhenti karena sebuah kesulitan. Saya berhenti sebagai peran istimewa itu karena ketika tanggung jawab itu datang, maka saya tau kapan saya menjadi orang yang tepat untuk memimpin dan kapan untuk tidaknya,'' katanya.


Alasannya adalah dia lelah dan tidak kuat lagi menjadi pemimpin atau no longer has enough in the tank.

''Saya tahu apa yang dibutuhkan dari peran ini dan saya tahu bahwa keadaan saya tidak lagi cukup untuk melakukannya dengan adil. Sesederhana itu ,” tambahnya.

Pengumuman Ardern mengundurkan diri itu diketahui ketika Partai Buruhnya tampaknya akan menghadapi kampanye pemilihan yang sulit tahun ini. Seorang Politikus Ben Thomas mengatakan pengumuman Ardern sangat mengejutkan karena menurut jajak pendapat ia masih mendapatkan tempat sebagai perdana menteri pilihan negara itu, meskipun dukungan untuk partainya terlihat turun saat pemilu 2020 lalu.

Ardern mengatakan, dikutip dari cnn asia, pemilihan umum Selandia Baru berikutnya akan diadakan pada 14 Oktober. 

"Saya berharap bahwa saya akan menemukan apa yang saya butuhkan untuk melanjutkan kepemimpinan selama periode itu tetapi, sayangnya, saya belum menemukannya, dan saya akan merugikan Selandia Baru jika melanjutkan kepemimpinan," bebernya.

Bahkan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Grant Robertson, yang juga menjabat sebagai menteri keuangan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Buruh berikutnya.

Selama lima setengah tahun menjabat, dia telah dipuji secara global atas penanganan awal pandemi virus corona di Selandia Baru setelah negara itu berhasil selama berbulan-bulan untuk menghentikan virus di perbatasannya. 

Dia juga banyak dipuji karena cara dia memeluk komunitas Muslim Selandia Baru setelah serangan supremasi kulit putih pada 2019 yang menewaskan 51 orang di dua masjid di kota Christchurch. Namun Ardern bercerita tentang bagaimana enam tahun yang "menantang" dalam pekerjaannya telah membuatnya tertekan.

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook