JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebuah akuarium raksasa di sebuah hotel di Berlin, Jerman, pecah pada Jumat (18/12). Akibat peristiwa itu, sebanyak 1.500 ikan mati, 2 orang luka-luka, dan 264 ribu galon air meluap. Penyebab kejadian ini masih diselidiki.
Dilansir dari Fox News, Ahad (18/12), Reynolds Polymer Technology, perusahaan AS yang membantu membangun akuarium, mengirimkan tim investigasi untuk menilai insiden tersebut. Kronologi berawal saat tumpahan di lobi Radisson Blu terjadi sebelum pukul 6 pagi.
Tiba-tiba akuarium pecah dan menyebabkan gelombang puing menyapu hotel. Sesaat setelah kejadian, anjing penyelamat menyisir area tersebut untuk memastikan tidak ada yang terjebak di bawah reruntuhan.
Reynolds Polymer Technology telah mengirim utusan ke Jerman untuk menyelidiki insiden tersebut. Tangki itu adalah akuarium silinder terbesar di dunia dan dijuluki AquaDom yang menampung 80 jenis ikan tropis, termasuk blue tang dan ikan badut.
Seorang pejabat di Jerman berspekulasi bahwa pecahnya akuarium setinggi 46 kaki di Berlin adalah akibat dari rapuhnya material. Pejabat tinggi keamanan Berlin Iris Spranger mengatakan hal itu. Namun, belum ada penyebab resmi yang ditentukan.
Tamu Hotel Mengungsi
Sekitar 300 tamu yang menginap di Radisson Blu terpaksa mengungsi Jumat pagi. Tangki yang sempat menjadi objek wisata dengan perjalanan lift selama 10 menit ini pertama kali dibangun pada 2003 dan dimodernisasi pada 2020.
Sebanyak dua orang mengalami luka-luka akibat terkena pecahan kaca akuarium. Hampir semua ikan dikatakan mati, namun ratusan di antaranya berhasil diselamatkan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman