FILIPINA (RP) - Tabrakan feri dan kapal kargo di dekat Pelabuhan Cebu, Filipina, menyisakan banyak pekerjaan. Kemarin (17/8) sejumlah penyelam membantu tim penyelamat gabungan yang berusaha mengevakuasi korban dan mencari yang masih selamat. Kecelakaan maut yang terjadi Jumat malam (16/8) itu merenggut 31 nyawa.
Laksamana Luis Tuason, wakil kepala penjaga pantai, memperkirakan jumlah korban jiwa akan meningkat. Apalagi, hingga kemarin, nasib sekitar 171 orang masih tidak jelas. Mereka terdiri atas penumpang dan kru dua kapal yang sama-sama berasal dari Filipina. Rata-rata, mereka melompat ke laut begitu MV Thomas Aquinas bertabrakan dengan Kapal Kargo MV Sulpicio Espress Siete.
‘’Begitu terjadi benturan, kapten feri langsung memerintah seluruh penumpang meninggalkan kapal. Dalam hitungan menit, feri penumpang itu tenggelam,’’ ungkap Tuason dalam jumpa pers kemarin. Karena panik, para penumpang pun langsung menceburkan diri ke air tanpa memedulikan kemahiran berenang mereka. Sebagian di antaranya pun lantas terjebak dalam badan feri yang tenggelam.
Tuason menambahkan bahwa sebagian korban yang hilang itu terperangkap badan feri. Ketika itu, kapal sempat tenggelam hingga kedalaman 33 meter di bawah permukaan air laut. ‘’Pagi ini (kemarin, red) tim menemukan empat mayat di pantai yang berjarak 2 kilometer dari lokasi kejadian,’’ ujarnya. Lokasi kejadian yang dimaksud adalah perairan Kota Talisay, Provinsi Cebu, sekitar 570 kilometer dari Kota Manila.
Menteri Komunikasi dan Transportasi Filipina Joseph Abaya meluruskan berita simpang siur soal jumlah penumpang MV Thomas Aquinas. ‘’Feri tersebut mengangkut 831 orang yang terdiri atas 715 penumpang dan 116 kru,’’ jelasnya. Beberapa saat sebelumnya, penjaga pantai dan perusahaan pemilik feri, 2Go, melaporkan jumlah korban yang jauh lebih besar.
Abaya menambahkan bahwa selain 171 yang hilang dan 31 yang tewas, 629 korban yang selamat sudah berhasil dievakuasi. Beberapa warga asing yang tercatat sebagai penumpang pada feri naas tersebut selamat. ‘’Hanya satu orang yang terluka dan terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Dia adalah warga Selandia Baru,’’ ungkapnya.(c16/tia/jpnn)