SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin mengumumkan pengunduran dirinya secara terbuka, setelah kasus perselingkuhannya dengan anggota parlemen Cheng Li Hui mencuat ke publik, Senin (17/7).
Dilansir dari Channel News Asia, langkah serupa juga dilakukan oleh Cheng Li Hui, yang memilih untuk mengundurkan diri. Keduanya sama-sama melayangkan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Surat pengunduran diri keduanya ditayangkan untuk publik.
Chuan-Jin kepada PM Lee, mengaku menyesal dengan tindakan buruknya sebagai Ketua Parlemen hingga menjadi preseden buruk bagi negara dan rakyat. Juga, perselingkuhan itu tentu melukai keluarganya.
“Saya telah mengecewakan mereka. Kami telah berbicara tentang perilaku pribadi saya sebelumnya. Ada area di mana saya gagal. Saya harus bertanggung jawab atas mereka, dan membantu menyembuhkan keluarga saya. Kami membutuhkan ruang untuk pulih dan mengatasi masalah,” kata Chuan-Jin.
Sementara itu, Li Hui, juga menyatakan permohonan maafnya kepada PM Lee sebagai anggota parlemen sekaligus bagian dari Tampines GRC.
“Saya sangat menyesal mengundurkan diri dalam keadaan seperti ini, dan ingin meminta maaf kepada partai, juga kepada warga dan sukarelawan saya,” tulis Li Hui dalam suratnya.
Menanggapi kedua surat pengunduran itu, PM Lee membalas dengan menyesalkan perbuatan Chuan-Ji dan Li Hui. Namun, ia tetap menghargai sikap bersalah keduanya yang memilih untuk menepi dari ruang publik.
PM Lee juga telah menerima pengunduran diri mereka. Menurutnya, itu Langkah yang tepat untuk menjaga etika kesopanan seorang pejabat publik di negaranya.
“Tetapi pengunduran diri Anda diperlukan, untuk menjaga standar tinggi kesopanan dan perilaku pribadi yang telah dijunjung tinggi oleh PAP selama ini,” tegas PM Lee.
Lebih lanjut, dalam konferensi persnya, PM Lee juga menjelaskan bahwa kasus perselingkuhan Chuan-Ji dan Li Hui sebenarnya sudah pernah terkuak pada 2020 lalu. Mengetahui itu, PM Lee langsung meminta keduanya untuk menyudahi hubungan terlarang mereka.
Sayangnya, perintah itu tak diindahkan. Pasangan politikus itu justru melanjutkan hubungan mereka, hingga hari ini.
“Saya sedih mengetahui bahwa kedua anggota parlemen PAP ini tidak memenuhi standar tinggi kesopanan dan perilaku pribadi yang kami harapkan dari semua anggota parlemen PAP,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
