JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketika Kroasia kalah dari Prancis di final Piala Dunia 2018 lalu, sosok yang paling menyita perhatian ialah Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic.
Di antara para pemimpin dunia lainnya, dia memang menjadi yang paling banyak dibicarakan pada momen itu. Itu terkait foto-fotonya kala mengenakan seragam Kroasia, memberikan pelukan kepada para pemain dari kedua sisi, dan berbagi momen dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Diketahui, Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic berusia 50 tahun. Akan tetapi, dia masih terlihat seksi dan pernah dikira bintang porno Diamond Foxx. Dia menghabiskan banyak program pertukaran pelajar selama masa sekolahnya.
Kolinda menghabiskan satu tahun di Los Alamos High School di New Mexico. Dilansir The Killer Punch belum lama ini, Grabar pernah tinggal dan sekolah di Zagreb, Wina, Washington DC, dan Harvard.
Dia diketahui fasih berbahasa Kroasia, Inggris, Spanyol, dan Portugis. Kolinda pun memahami bahasa Jerman, Prancis, dan Italia. Dia menikah dengan Jakov Kitarovic sejak 1996.
Keduanya dikaruniai dua anak, salah satunya Katarina yang lahir pada 23 April 2001, yang merupakan skater profesional. Menurut Kolinda, penyanyi favoritnya ialah penyanyi nasional Kroasia Marko Perković.
Adapun di Piala Dunia FIFA 2018 yang diadakan di Rusia, dia menghadiri perempatfinal dan final. Dia tampak mengenakan warna bendera negara untuk mendukung tim nasional yang selesai sebagai runner up Piala Dunia.
Kolinda sendiri merupakan perempuan pertama yang menjadi Presiden Kroasia. Dia juga memiliki sejumlah karir yang sangat cemerlang, antara lain, Wakil Sekretaris Jenderal NATO untuk Kebijakan Publik, Duta Besar Kroasia untuk Amerika Serikat, Menteri Integrasi Eropa Kroasia, dan Menteri Luar Negeri Kroasia.
Deretan karier itu akhirnya berujung kepada terpilihnya Kolinda sebagai Presiden Kroasia. Kala itu, dia menang tipis mengalahkan kepala negara yang berkuasa. Di sisi lain, penampilannya yang sempurna tak pernah luput dari perhatian media.
Dia mendapatkan banyak pujian karena gayanya yang menakjubkan. Selama ini, dia pun menjadi salah satu negosiator kunci dalam membangun hubungan antara Iran dan Eropa.
Kharismanya mampu membuatnya memenangkan lebih dari setengah dukungan rekan-rekannya. (ina)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama