JAKARTA (RP) - Otoritas Saudi Arabia akhirnya kembali mengurusi ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Overstayer yang sempat diusir dari karantina imigrasi setelah mendapat exit permit dari pemerintah Saudi.
Ketua PDI Perjuangan Korwil Saudi, Sharief Rachmat, mengatakan otoritas Saudi Arabia kembali mengurus TKIO setelah mendapat protes dari pengurus PDI Perjuangan Korwil Saudi bersama Tim Kesatuan Relawan Bersama Mengangkat Martabat Bangsa (BMMB).
"Setelah banyaknya protes dari TKI/WNI dan tim relawan terhadap pemerintah dan Perwakilan RI di Saudi, Alhamdulillah para TKI Overstayer yang sempat terlantar di Matar Gadim diangkut semua oleh otoritas saudi ke Tarhil Shumaysi untuk diproses," kata Sharief melalui siaran pers diterima JPNN, Senin (16/12).
Wakil Ketua Tim Kesatuan Relawan BMMB bentukan PDIP Saudi itu menyebutkan, sebelumnya otoritas Saudi beralasan mengeluarkan sekitar 200 orang TKIO lantaran mereka berstatus umrah overstayer dan harus beli tiket sendiri sesuai aturan.
"Tapi setelah dicek oleh relawan ternyata ada pula dari TKI. Nasib mereka sebelumnya diterlantarkan di lapangan Matar Gadim," ujarnya.
Dalam prosesnya, relawan menyayangkan tidak cepat tanggapnya Perwakilan RI di Saudi menangani TKI Overstayer di lapangan dan justru saling lempar tanggungjawab dengan Orotitas Saudi. Padahal, kejadian tersebut telah dilaporkan sejak Sabtu (14/12) lalu.
"TKI Overstayer harus bertahan di lapangan dengan suhu di Jeddah saat malam hari 20 derajat celcius," tandas Sharief Rachmat.(fat/jpnn)