BEIJING (RP) - Pemerintah Cina membuat sebuah terobosan dalam kebijakan keluarga berencana. Dalam rapat pleno Partai Komunis Cina diputuskan bahwa pasangan menikah diizinkan memiliki dua anak jika salah seorang dari orang tuanya adalah anak tunggal.
Sejak 1970 pemerintah melarang pasangan suami istri di Cina memiliki anak lebih dari satu orang. Tujuannya, mengendalikan ledakan populasi penduduk. Berdasar data yang ada, sekitar 15 juta di antara 20 juta orang tua di Cina akan masuk dalam kategori yang diperbolehkan memiliki dua anak.
Namun, para ahli berbeda pendapat mengenai efektivitas kebijakan tersebut. ’’Saya rasa setahun mendatang kami melihat kebijakan ini hanya dicueki,’’ terang Wang Feng, seorang ahli kependudukan dan direktur Brookings-Tsinghua Center for Public Policy di Beijing. ’’Pemerintah hanya ingin mengetahui respons masyarakat saat ini. Mereka tahu kebijakan itu tidak akan mengubah banyak hal. Kebijakan itu sudah tidak menarik bagi siapa pun,’’ tambahnya.
Tingkat kesuburan di Cina atau jumlah anak yang dimiliki seorang perempuan selama hidupnya berada pada angka 1,5. Angka tersebut jauh di bawah angka 2,1 yang diperlukan sebuah negara untuk menjaga agar populasi penduduk tetap stabil. Kondisi itu disebabkan kebijakan satu anak yang telah berlangsung lebih dari empat dekade.
Wang, yang telah menulis sejumlah buku tentang perubahan demografi Cina, menyatakan bahwa keputusan itu adalah perubahan terbesar sejak kebijakan satu anak kali pertama diimplementasikan. Kebijakan tersebut juga merupakan sebuah langkah maju menuju pencabutan sepenuhnya program keluarga berencana yang kontroversial tersebut.
Namun, dia memprediksi adanya sejumlah pengecualian di dalam kebijakan itu. Program baru tersebut hanya akan memengaruhi sekitar 10 juta pasangan. Jumlah itu terbilang kecil jika dibandingkan dengan populasi Cina saat ini, yaitu 1,35 miliar. ’’(Kebijakan) ini tidak akan memengaruhi banyak orang. Tingkat kelahiran baru yang cukup signifikan untuk mengubah demografi di Cina secara keseluruhan juga tidak akan terdorong,’’ tegasnya.
Xia Gaolong dan istrinya adalah salah satu pasangan yang masuk kategori diperbolehkan memiliki anak lebih dari dua. Namun, dia tidak tertarik menambah saudara bagi putranya yang sudah berumur 10 tahun. Xia yang berbisnis penyewaan bus pariwisata di Kota Nanjiang, timur Cina, mengungkapkan bahwa tingginya biaya hidup dan ketatnya kompetisi dalam dunia pendidikan serta pekerjaan membuat dirinya enggan menambah momongan. (AP/AFP/cak/c14/dos)