Pelecehan Seksual di Sekolah

Internasional | Minggu, 17 November 2013 - 06:45 WIB

SYDNEY (RP) - Hampir tidak ada tempat aman untuk menghindari pelecehan seksual kepada anak-anak. Bahkan, orang tua yang selama ini memercayakan sekolah sebagai tempat memupuk pengetahuan putra-putrinya kini wajib waswas. Sebab, guru menjadi bagian dari jaringan produksi dan penyebaran material pelecehan anak-anak yang berhasil diungkap di Kanada.

Polisi West Australia (WA) menangkap seorang guru dan mendakwanya dengan pasal pencabulan parah terhadap lima siswanya. Guru 30 tahun tersebut dilaporkan mengajar di sebuah sekolah di Goldfields. Dia ditangkap setelah identitasnya terungkap melalui operasi yang dilaksanakan unit kepolisian Australia di bawah koordinasi Kanada dengan sandi Thunderer.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Polisi pada Jumat (15/11) mengungkapkan, pria itu telah dipecat dan menghadapi lebih dari 100 dakwaan terkait dengan pelecehan yang diikuti dengan kekerasan terhadap lima murid sekolah dasar.

Sersan Senior Simor Hubbard, komandan Divisi Anti Pelecehan Seksual WA, menyatakan bahwa pendampingan dan dukungan telah disediakan kepada para korban, keluarga, serta komunitas sekolah.

Tersangka lain yang juga ditangkap polisi WA adalah seorang guru 46 tahun dari Warwick. Dia ditangkap setelah terbukti memiliki sejumlah materi yang berisi eksploitasi seksual anak-anak. Pria itu langsung mengundurkan diri setelah proses hukum berjalan.

Sebelumnya Polisi New South Wales (NSW) juga menangkap seorang guru 42 tahun di Cowra pada 24 Juli lalu.

Seorang guru yang berusia 42 tahun dari Emu Plains ditangkap dengan tuduhan serupa pada 7 Agustus.

Komandan Skuad Kejahatan Seksual NSW John Kerlatec menuturkan, internet menciptakan peluang baru bagi para pelaku pencabulan untuk melancarkan aksi.

‘’Di balik setiap gambar pelecehan seksual anak-anak itu, ada korban nyata yang benar-benar dieksploitasi serta dilecehkan secara seksual. Kami melakukan apa pun untuk menghapuskan ancaman tersebut dari kehidupan anak-anak dan menghukum siapa pun pelakunya,’’ tegasnya.(cak/c14/dos/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook