SREDETS (RIAUPOS.CO) - Badan PBB untuk urusan pengungsi, UNHCR, telah mendesak otoritas keamanan Bulgaria untuk segera melakukan investigasi secara tuntas insiden terbunuhnya imigran Afghanistan di tangan polisi Bulgaria ketika hendak menerobos perbatasan.
Juru Bicara UNHCR untuk kawasan Eropa, Babar Baloch menuturkan, penyelidikan lebih lanjut perlu segera diadakan mengingat insiden ini melibatkan aparat Bulgaria.
“Para imigran itu tidak sepantasnya mendapatkan perlakuan seperti itu dan berakhir tewas karena peluru aparat keamanan. Aparat keamanan seharusnya menyajikan perlindungan, sama seperti tujuan awal para imigran yaitu mencari perlindungan,” ujar Baloch, sebagaimana dikutip The Guardian, Jumat (16/10).
Hal yang senada diutarakan Perwakilan UNHCR untuk Bulgaria, Boris Cheshirkov. Menurutnya, sudah ada sekira 3.100 imigran yang tewas akibat ketatnya penjagaan aparat keamanan di Eropa.
“Sudah ada sekitar 3.100 imigran yang tewas akibat ketatnya penjagaan aparat keamanan di Eropa. Insiden di Kota Sredets, Bulgaria, itu kembali menambah rentetan kasus kekerasan aparat keamanan kepada imigran,” ucap Cheshirkov.
Sebagaimana diberitakan, Menteri Dalam Negeri Bulgaria, Georgi Kostov, melaporkan bahwa seorang imigran asal Afghanistan telah tewas di tangan Polisi Bulgaria karena terkena peluru senjata api saat mencoba menerobos perbatasan Bulgaria.
“Mereka melakukan perlawanan saat akan ditahan. Salah seorang petugas melepaskan tembakan peringatan dan, menurut dia, salah seorang imigran cedera akibat pantulan peluru dan kemudian tewas,” imbuh Menteri Kostov.(int)