JERUSALEM (RIAUPOS.CO) - Konflik antara Israel dan Palestina kian membara. Tambahan pasukan pengamanan yang diterjunkan Israel tidak mampu membendung amarah penduduk Palestina. Kamis tengah malam (15/10/2015) yang terjadi bukan lagi penusukan di berbagai titik. Massa membakar situs ibadah Yahudi atau yang lebih dikenal sebagai area makam Nabi Yusuf di Kota Nablus, Tepi Barat.
Area lingkungan makam yang biasanya dipakai penduduk Yahudi untuk melantunkan doa sebulan sekali itu rusak cukup parah. Namun, makam Yusuf sama sekali tidak rusak. Situs makam Yusuf itu masuk dalam teritori Palestina. Nabi Yusuf dihormati umat Yahudi, Islam, sekaligus Kristen. Makam tersebut pernah dibakar pada Oktober 2000 saat intifadah kedua.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk anarkisme tersebut. ’’Saya mengecam keras tindakan seperti ini ataupun tindakan lain yang melanggar hukum, ketertiban, dan menghina budaya , agama, serta moral,’’ ujarnya.
Abbas berjanji membentuk komite investigasi guna menyelidiki kasus pembakaran tersebut. Bukan hanya itu, dia juga menegaskan bahwa pihaknya segera melakukan perbaikan agar kondisi kompleks pemakaman suci tersebut kembali seperti semula.
Kejadian pembakaran itu bermula saat penduduk Palestina membuat barikade manusia di Kota Nablus untuk mencegah tentara Israel menghancurkan rumah-rumah warga. Israel memang menghancurkan rumah-rumah penduduk Palestina yang diduga sebagai pelaku penyerangan selama dua minggu ini. Nah, ternyata, sebagian kecil massa malah merangsek ke arah makam dan membakarnya. Massa akhirnya berhasil dibubarkan pasukan keamanan Palestina.
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga