Jamaah Jalan Kaki 9 Km

Internasional | Kamis, 17 Oktober 2013 - 12:18 WIB

MAKKAH (RP) - Laporan wartawan JPNN, M Sholahuddin dari Makkah Ribuan jamaah haji asal Indonesia tinggal ‘’terasing’’ di area perluasan (jadid) saat bermukim di Mina.

Alhasil, mereka harus berjalan kaki hingga 9 kilometer atau 18 Km pergi-pulang (PP) untuk melakukan lempar jumrah. Padahal, para jamaah harus melempar jumrah tiga kali.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kementerian Agama (Kemenag) sejatinya sudah mendesak pihak muassasah agar maktab (tempat tinggal) jamaah haji asal Indonesia berada satu kompleks.

Tidak ada lagi jamaah yang berada di Mina Jadid. Selain lokasi yang terlalu jauh, sebagian kalangan menilai area tersebut tidak termasuk Mina, tapi masuk Muzdalifah.

Namun, tuntutan itu belum juga dikabulkan. Karena lokasi yang jauh tersebut, banyak jamaah haji Indonesia yang memilih tidak tinggal di Mina Jadid. Mereka menetap di pondokan asal di Makkah.

‘’Lumayan jauh. Pembimbing ibadah kami memberi opsi tinggal di pondokan saja yang lokasinya relatif dekat dengan Jamarat. Tapi, syarat bermukim di Mina itu tentu tidak kami tinggalkan,’’ kata Suprianto, salah seorang jamaah asal embarkasi Surabaya.

Jauhnya area Mina Jadid berpotensi membuat para jamaah kelelahan dan tersesat. ‘’Memang terbilang jauh. Tapi, mau bagaimana lagi. Namanya saja ibadah, ya kami menerima saja,’’ tutur Rusmal Jamal, jamaah asal Kerinci, Jambi.

Kondisi tersebut mendapatkan perhatian serius Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Anggito Abimanyu.

Kemarin malam, didampingi Kasatgas Mina yang juga Kepala Daerah Kerja Madinah Ahmad Djauhari, Anggito melakukan inspeksi ke area Mina Jadid.

‘’Tetap akan kita upayakan agar seluruh jamaah haji Indonesia bisa berkumpul (tidak ada yang di Mina Jadid, red),’’ ujarnya.

Di samping persoalan Mina Jadid, problem jamaah tersesat jalan juga banyak ditemui di Mina. Setiap hari jumlahnya bisa mencapai ribuan orang yang harus ditangani PPIH.

Amirul Hajj yang juga Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengakui banyaknya jamaah di Mina yang tersesat.

‘’Petugas yang sudah pernah bermukim di Makkah saja ada yang tersesat, apalagi jamaah haji, terutama yang berusia lanjut,’’ katanya kemarin. Menurut Suryadharma, lokasi Jamarat sekarang memang cukup membingungkan.(*/c9/ca/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook