PEKANBARU (RP) - Salah seorang jamaah Riau asal Pekanbaru meninggal di Arafah, Senin (14/10). Informasi yang diterima dari Kemenag Riau, jamaah tersebut bernama M Zoechdi Bin Soehud (75) yang tergabung dalam Kloter 5.
M Zoechdi bin Soehud meninggal setelah terserang penyakit paru-paru. Kepala Kanwil Kementerian Agama Riau H Tarmizi Tohor didampingi Kabid Haji Drs H Aziz MA mengatakan, JCH tersebut berangkat ke Tanah Suci dengan porsi 0400040609 dari Kloter 5 asal Kota Pekanbaru.
‘’Ya kita baru mendapat informasinya. Memang ada satu JCH Riau yang wafat di Arafah. JCH tersebut umurnya 75 tahun dan akan dimakamkan di Sarayi Arafah,’’ Tarmizi kepada Riau Pos, Rabu (16/10).
Hingga kemarin, jamaah Riau yang meninggal menjadi tiga orang. Sebelumnya, jamaah Riau yang meninggal bernama Dewi Ayumi binti Abdul Syukur asal Teluk Merbau, Siak dan A Manan bin Sani dari Pematang Peranap, Indragiri Hulu.
Tarmizi juga mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga jamaah. Menurutnya, hal tersebut merupakan takdir dan hendaknya disikapi dengan sabar dan bertawakal.
‘’Kalau tidak salah saya sempat bertemu dengan JCH tersebut saat melepasnya di embarkasi Batam. Mari kita mendoakan semoga JCH tersebut diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT,’’ urai Tarmizi.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umrah Kemenag Kota Pekanbaru, H Darwison MA mengatakan, jamaah tersebut wafat sesudah Asar.
‘’Berdasarkan laporan yang kita terima sementara ini, jamaah yang meninggal dunia ini ketika sesudah wukuf pukul 16.00 WAS,’’ ungkap Darwison.
Dikatakan Kabid Haji dan Umrah, H Aziz, jamaah haji Riau seluruhnya sudah berada di Mina melakukan melontar Jumrah Aqobah, Ula dan Usta. Jumat (18/10), jamaah bersiap untuk melaksanakan Nafar Awal atau Nafaar Tsani.
Suasana di Mina saat ini sangat padat. Karena seluruh jamaah berkumpul untuk melakukan ibadah jumrah. Karena itu jamaah diminta memanfaat jadwal melontar yang sudah dibagi.
Usai melaksanakan Nafar Awal atau Nafar Tsani, jamaah kembali ke Makkah untuk melakukan Tawaf Ifadah, Sai dan Tahalul. ‘’Kalau ini sudah dilaksaanakan, maka lengkaplah pelaksanaan ibadah hajinya,’’ sambung kata Aziz.
Selanjutnya, sebut Aziz, jamaah mempersiapkan diri untuk pulang ke tanah air. Pemulangan pertama adalah Kloter 4 (Kota Dumai dan Jambi) pada 24 Desember ke Batam. Sementara pulang ke daerah asal masing-masing dari embarkasi Batam pada 25 Desember 2013.
Sampai sejauh ini jumlah jamaah Dumai masih lengkap 226 orang jamaah. Kemenag Riau kembali mengingatkan jamaah agar tidak membawa barang bawaan melebihi yang ditentukan, yakni maksimal hanya 32 Kg. Lebih dari itu, barang bawaan tidak diangkut.
Sementara itu keluarga jamaah haji asal Pekanbaru yang meninggal di Arab Saudi atas nama M Zoehdi bin Soehud, mengaku tidak ada firasat apa-apa sebelum keberangkatan almarhum ke tanah suci.
‘’Memang bapak memiliki riwayat penyakit jantung, namun sebelum berangkat sudah di cek oleh dokter dan kondisinya sehat. Makanya beliau boleh berangkat, karena sebelumnya juga pernah ditunda keberangkatannya karena alasan kondisi kesehatan,’’ tutur Herdiyanto selaku anak almarhum.
Lebih lanjut dikatakan Herdiyanto, mendapati kabar kepergian orangtuanya di tanah suci. Pihak keluarga di Pekanbaru hanya bisa mendoakan agar amal ibadah almarhum diterima disisi-Nya.
Sedangkan ibu mereka yang juga turut menunaikan ibadah haji dapat kembali selamat ketanah air dan menjadi haji mabrur.
‘’Alhamdulillah kondisi ibu sampai saat ini sehat, dan mudah-mudahan dapat kembali ke Pekanbaru pada 26 Oktober mendatang dengan sehat walafiat,’’ harapnya.
Almarhum M Zoehdi, meninggalkan 12 orang anak. Alharhum sendiri meninggal dalam usia 72 tahun juga merupakan pensiunan pegawai pajak.
Pihak keluarga juga melakukan tahlilan bersama warga sekitar sejak mendapat kabar kepergian almarhum. Menurut kesepatan pihak keluarga, jenazah almarhum dimakamkan diarab saudi. (*/c9/ca/jpnn)