ROMA (RIAUPOS.CO) - Paus Fransiskus akan memanggil uskup Katolik senior dari seluruh dunia ke Vatikan untuk membahas perlindungan anak di bawah umur, dalam upaya terakhirnya untuk mengatasi krisis kekerasan seksual yang meluas.
Dilansir Reuters pada Rabu, (12/9), menurut juru bicara vatikan, para kepala uskup Katolik nasional akan bertemu dengan Fransiskus dari 21-24 Februari 2019.
Pengumuman itu datang di akhir pertemuan selamatiga hari dari C-9, sekelompok sembilan kardinal dari seluruh dunia yang anggotanya bertemu sekitar empat kali setahun untuk memberi saran kepada Paus. Juru bicara itu mengatakan, krisis pelecehan seksual adalah topik utama pada pertemuan tersebut. Selama ini ramai diberitakan, Gereja Katolik menghadapi skandal pelecehan seksual di Amerika Serikat, Chili, Australia, dan Jerman.
Der Spiegel melaporkan pada Rabu bahwa sebuah studi yang ditugaskan oleh Konferensi Uskup Jerman telah mengungkapkan anggota 1.670 pastor melakukan pelecehan seksual terhadap 3.677 anak di bawah umur, sebagian besar laki-laki, di Jerman selama periode 70 tahun.
Di Amerika Serikat, Grand Jury telah menemukan bahwa 301 pastor di negara bagian Pennsylvania melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur selama periode yang sama.
Fransiskus bertemu pada hari Kamis dengan para pemimpin Gereja AS untuk membahas laporan itu serta skandal yang melibatkan mantan kardinal Amerika dan tuntutan dari Uskup Agung Italia, Carlo Maria Vigaṇ, bahwa Paus berusaha menangani kasus itu.
Presiden Konferensi Uskup AS, Kardinal Daniel Di Nardo meminta pertemuan setelah Vigaṇ bulan lalu menuduh Paus mengetahui selama bertahun-tahun tentang pelecehan seksual oleh mantan Kardinal AS Theodore McCarrick dan tidak melakukan apa-apa.
Vigaṇ mengatakan, dia telah memberitahu Fransiskus segera setelah pemilihan Paus pada 2013 bahwa mantan Uskup Agung Washington DC.(ina/jpg)