Lagi, Empat Tentara NATO Tewas

Internasional | Senin, 17 September 2012 - 09:21 WIB

KABUL (RP) - Empat lagi tentara pasukan NATO di Afghanistan tewas akibat serangan yang diduga dilancarkan seorang pria berseragam anggota polisi Afghanistan.

Menurut pejabat NATO setempat, serangan ini terjadi di selatan Provinsi Zabul. Selain tentara yang meninggal dunia, anggota pasukan internasional lain juga jadi korban luka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Insiden terakhir ini terjadi hanya selang sehari setelah dua tentara Inggris tewas akibat serangan seorang laki-laki yang juga memakai seragam polisi pada satu titik pemeriksaan keamanan di negeri itu. Jumat (14/9) lalu, dua anggota marinir AS terbunuh karena serangan kelompok Taliban di kam Bastion yang menjadi markas utama NATO di selatan Afghanistan.

Tentara militan menembus barikade di kam yang terletak di provinsi Helmand ini dan menghancurkan enam pesawat udara. Kelompok Taliban mengatakan pada BBC bahwa serangan Jumat itu dilakukan sebagai aksi balasan karena pembuatan film yang dianggap menghina Islam yang juga meletupkan aksi protes dan kekerasan di seluruh penjuru dunia muslim.

Ghulam Jelani Farahi, Wakil Komandan Polisi di Zabul, kepada BBC mengatakan bahwa empat tentara NATO yang tewas ini terbunuh oleh seorang polisi berkebangsaan Afghanistan.

Menurut Farahi para korban tewas saat tentara NATO tersebut mencoba menghentikan serangan pemberontak pada sebuah pos pemeriksaan di Mezan, sebuah titik terpencil di Zabul dekat perbatasan dengan Pakistan.

Juru bicara NATO Jamie Graybeal kepada Associated Press mengatakan penyerang masih diburu, namun tak dijelaskan apakah serangannya merupakan aksi kelompok atau tunggal.

Dalam pada itu, delapan perempuan Afganistan dilaporkan tewas dalam serangan udara NATO di Provinsi Laghman. Laman BBC memberitakan NATO juga mengakui adanya korban jiwa dari pihak sipil dalam serangan mereka.

Seorang pejabat di Provinsi Laghman mengatakan para perempuan itu tengah mengumpulkan kayu dan kacang di hutan yang terletak di lembah Noarlam Saib. Menurut BBC, lembah itu memang punya hutan lebat sehingga menarik untuk bersembunyi bagi para gerilyawan.

Sementara itu, Juru Bicara International Security Assistance Force (Isaf), Mayor Adam Wojack, mengatakan penyelidikan terkait kabar tewasnya warga sipil ini tengah berlaangsung. Dia menambahkan, sebenarnya serangan itu ditujukan untuk 45 gerilyawan yang menjadi target Isaf.

‘’Patut disayangkan, kami sadar kemungkinan serangan Isaf itu menyebabkan jatuhnya korban sipil," kata Adam. "Isaf menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan masyarakat yang terkena dampak serangan.(bbc/int/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook