Pembuat Film Anti-Islam Menyerah

Internasional | Senin, 17 September 2012 - 09:19 WIB

Pembuat Film Anti-Islam Menyerah
Pembuat film Innocence of Muslims, Nakoula Basseley diamanan petugas kepolisian Los Angeles. (Foto: latimes.com)

Laporan JPNN, California

 

Seorang pria asal California yang mengaku sebagai pembuat film Innocence of Muslims secara sukarela minta untuk diinterogasi pihak berwenang federal Amerika.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Diberitakan Reuters, juru bicara Departemen County Sheriff Los Angeles, Steve Whitmore mengatakan, Nakoula Basseley Nakoula (55), seorang Kristen Koptik yang secara sukarela diwawancarai petugas federal di kantor sheriff di pinggiran Los Angeles Cerritos.

Film Innocence of Muslims dibuat di California dan trailernya selama 13 menit beredar di internet, berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan menggambarkan tokoh suci umat Islam itu seperti badut.

Akibatnya, film ini pun langsung mengundang tindak kekerasan di konsulat AS di Benghazi, Libya, Selasa (11/9), dimana duta besar AS dan tiga pejabatnya tewas. Protes kemudian menyebar ke beberapa negara-negara Muslim lainnya. Sedikitnya sudah 17 orang tewas sejak protes Selasa lalu.

Bagi umat Muslim, setiap penggambaran akan Nabi Muhammad SAW adalah penghujatan. Karikatur yang dianggap menghina, pada masa lalu juga telah memicu protes dan kecaman dari masyarakat Muslim.

Para pejabat AS mengatakan, bahwa pihak berwenang tidak menyelidiki Nakoula terkait filmnya itu. Memproduksi film yang dapat menyebabkan kekerasan tidak dianggap sebagai kejahatan di Amerika Serikat. Sebab Amerika Serikat memiliki undang-undang yang kuat mengenai kebebasan berbicara.

Pihak berwenang sendiri akan menyelidiki Nakoula atas kasus penipuan bank yang dilakukannya. Nakoula, yang namanya telah banyak dikaitkan dengan film anti-Islam dalam laporan media, mengaku bersalah atas penipuan bank pada tahun 2010 dan dijatuhi hukuman 21 bulan penjara, yang akan diikuti lima tahun masa percobaan.

Pengacara Nakoula dan pihak berwenang tidak dapat berkomentar mengenai hasil interogasi. Nakoula dijemput dari rumahnya Sabtu (15/9) tengah malam dan masuk ke mobil dengan wajah tertutup topi, syal, serta kaca mata hitam. ‘’Dia tidak pernah diborgol. Itu semua sukarela,’’ kata Whitmore yang menambahkan bahwa Nakoula tidak akan kembali ke rumahnya lagi.

Berdarah Mesir

Nakoula Basseley adalah warga Amerika Serikat berdarah Mesir. Dia sangat membenci Islam. Pria yang lahir 55 tahun lalu itu tinggal di kota Cerritos, di negara bagian California, AS.

Patut dicatat, meski tercatat beragama Kristen Koptik, dia bukanlah seorang umat Kristen yang taat. Dia sejatinya seorang kriminal. Kantor Kejaksaan mengatakan dia melanggar masa hukuman percobaannya pada 8 April 2002 dan kembali dijebloskan ke bui selama satu tahun.

Sejak film amatirannya menuai protes keras dari banyak umat Islam, Basseley bersembunyi. Dia menjauhkan diri dari lingkungan pergaulan sosial sehari-harinya. Berbagai pihak mencoba menelusuri identitas dan keberadaannya.

Awalnya, pembuat film itu disebut-sebut bernama Sam Bacile. Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah artikelnya mencoba menelusuri produser yang asal-usulnya masih misterius tersebut. Selasa (11/9) lalu, WSJ berhasil menghubungi Sam Bacile melalui telepon. Dia mengaku berumur 52 tahun dan warga negara Amerika keturunan Israel. Dia juga terang-terangan mengaku anti Islam, bahkan menyebut agama ini sebagai kanker peradaban.

Rupanya dia berbohong. Dalam catatan pemerintah Amerika dan Israel, tidak ada warga mereka bernama Sam Bacile. Media di AS yang menelusuri riwayat Bacile, belakangan mengungkapkan bahwa dia juga bukan seorang Yahudi, melainkan seorang keturunan Arab.

WSJ melacak nomor telepon Bacile, dan ternyata dia beralamat di Cerritos, California. Di situ, tertera nama penghuninya bukan Bacile, melainkan Nakoula Basseley, seorang produser film. Kepada salah satu media, Basseley pernah membantah bahwa dia adalah Bacile.

Kini, setelah identitasnya diketahui, Basseley menyerahkan diri ke aparat dan mengakui memang dialah sang pembuat film The Innocence of Muslims.

Al-Qaeda Serukan Pembunuhan Diplomat-diplomat AS. Al-Qaeda Semananjung Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman, meminta umat Muslim untuk meningkatkan protes terhadap Amerika Serikat, bahkan membunuh para diplomat mereka yang berada di negara-negara Muslim. Seruan ini terkait film The Innocence of Muslims yang dinilai menghina Nabi Muhammad dan Islam.  Film yang diproduksi di California, AS, itu telah memicu protes besar-besaran.(viv/bbc/int/izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook