DENHAAG (RP) - Pengadilan atas jenderal pembantai muslim Bosnia, Ratko Mladic, kembali dimulai di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, Rabu (16/5).
Sebelumnya, pengadilan sempat terancam mundur karena kesehatan Mladic yang menurun.
Diberitakan CNN, Mladic diadili atas 11 dakwaan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas pembantaian 8.000 muslim Bosnia di Srebrenica. Sebanyak 200.000 warga Bosnia tewas dan 2,2 juta terusir dari rumahnya pada perang yang berlangsung antara tahun 1992-1995 tersebut.
Pengadilan juga dihadiri keluarga korban pembantaian Srebrenica. Pengadilan pertama Mladic dimulai Juni tahun lalu. Dia mengaku tidak bersalah karena hanya melakukan tugas negara.
Sebelumnya pada Senin, pengacara Mladic mengajukan petisi untuk menunda pengadilan selama enam bulan karena tim penyidik belum mampu menghadirkan bukti jelang tenggat waktu. Lagipula, menurut pengacara Mladic, kondisi kesehatan kliennya menurun dan harus menjalani pemeriksaan.
Permintaan itu ditolak dan pengadilan tetap berlangsung sesuai jadwal. Pengadilan mengatakankondisi lelaki 69 tahun itu masih cukup kuat untuk duduk selama 200 jam untuk mendengarkan kesaksian dari 411 orang.
Buron 16 Tahun
Mladic tertangkap Mei 2011 di utara Serbia setelah menjadi buron selama hampir 16 tahun. Jenderal Mladic memimpin tentara Serbia menyerang kota Srebrenica pada Juli 1995. Atas perintahnya, sebanyak 8.000 warga muslim Bosnia di kota tersebut dibantai, termasuk wanita dan anak-anak. Sejak itulah, Mladic mendapatkan predikat ‘’Si Penjagal Bosnia’’.
Selain Mladic, penjahat perang Bosnia lainnya juga menunggu vonis. Di antaranya adalah pemimpin Serbia Radovan Karadzic yang ditangkap pada 2008 dan pemimpin pemberontak Serbia Goran Hadzic. Penjahat perang kakap yang ditangkap pada 2001, Presiden Serbia Slobodan Milosevic meninggal dunia saat pengadilannya masih berlangsung.
Jenderal Serbia Momcilo Perisic telah divonis 27 tahun penjara tahun lalu atas kejahatan yang sama terhadap warga Sarajevo dan Srebrenica. Dia didakwa karena memerintahkan pembunuhan warga sipil pada perang Bosnia pada 1995.(umi/izl)