BEIJING (RIAUPOS.CO) - Militer Cina membela diri terkait latihan perang di perairan internasional dekat Australia dan Indonesia. Menurut Cina, latihan perang itu tidak ditujukan kepada negara mana pun.
Angkatan laut Cina berusaha meyakinkan publik bahwa pihaknya tidak pernah melakukan aktivitas latihan perang di wilayah yang berdekatan dengan Australia. Stasiun televisi Cina memberitakan, latihan perang tersebut meliputi latihan tempur termasuk melepaskan tembakan.
Namun pihak Kementerian Pertahanan Cina memastikan latihan ini hanya sebuah latihan rutin yang dilakukan tiap tahun. “Latihan itu tidak ditujukan untuk negara mana pun dan tidak terkait dengan situasi yang dialami kawasan (Asia) saat ini,” pernyataan pihak Kementerian Pertahanan Cina, seperti dikutip ABC Australia, Jumat (14/2).
“Cina memiliki hak untuk berlayar dengan bebas di perairan ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Latihan perang Cina di wilayah perairan internasional yang dekat dengan Pulau Christmas dan melintasi Selat Sunda, ternyata tidak pernah diumumkan. Pihak Australia pun mengakui hal tersebut.
Pihak Australia pun mengakui hal tersebut. Latihan berlangsung pada pekan lalu melibatkan dua kapal perang jenis destroyer bernama Haikou dan Wuhan. Selain itu militer Cina juga menggunakan kapal amfibi Changbaishan yang melakukan latihan tempur.
Tiga kapal perang Cina tersebut diketahui melakukan latihan perang yang jaraknya dekat dengan Australia. Ketiga kapal tersebut melintasi Selat Sunda dan berlayar ke wilayah selatan Pulau Jawa hingga mendekati Pulau Christmas sebelum akhirnya berputar melewati Selat Lombok.
Para pengamat menekankan bahwa tindakan Cina adalah legal, karena latihan berlangsung di perairan internasional. Selain itu latihan juga tidak bermaksud dilanjuti dengan kekerasan.
Langkah Cina dianggap sebagai upaya menunjukkan bahwa Samudera Hindia menjadi prioritas strategis mereka. Pengamat melihat Cina akan mengerahkan militer untuk melindungi kepentingannya di wilayah tersebut bila dibutuhkan. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop melihat posisi Cina sebagai negara yang terus meningkatkan kekuatan di Asia dan secara global.(jrr)