HAWAII (RIAUPOS.CO) – Nasib 12 marinir Amerika Serikat yang berada di dua helikopter yang saling bertabrakan saat melakukan misi penerbangan malam di Pulau Oahu, Hawaii Kamis malam lalu, hingga hari ini masih belum diketahui. Tim SAR negara adidaya itu kesulitan karena tingginya ombak dan kencangnya hembusan angin.
Cuaca ekstrem benar-benar menghadang, di mana mereka berpacu dengan angin kencang yang kecepatannya mencapai 23 mil per jam dan ombak setinggi lebih dari sembilan meter. Angin dan ombak juga memporakporandakan puing-puing kedua helikopter dan menyulitkan operasi pencarian, yang kini diperlukas hingga ke perairan di lepas pantai barat Oahu.
Juru bicara Pasukan Penjaga Pantai Lt. Scott Carr mengatakan "hal-hal itu semakin menyulitkan proses pencarian yang kami lakukan."
Pasukan Penjaga Pantai telah diberitahu tentang kecelakaan itu Kamis malam (14/1) oleh seorang warga sipil yang melihat helikopter itu terbang rendah dan kemudian terbakar. Beberapa warga melaporkan melihat pijaran cahaya di angkasa. Belum jelas apakah bola api dan pijaran cahaya itu berasal dari sumber yang sama.