Uang Miliaran Disusun Jadi ”Tembok”

Internasional | Jumat, 17 Januari 2014 - 08:29 WIB

BEIJING (RP) - Bisa jadi tembok yang disusun penduduk desa di Cina ini menjadi salah satu tembok termahal di dunia. Bukan terbuat dari batu bata biasa, tapi tembok itu tersusun dari uang kertas.

Bayangkan, tembok itu disusun dari uang senilai CNY 13 juta atau setara dengan Rp26 milliar!

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Uang itu didapat setelah penduduk Desa Jianshe di Provinsi Sichuan menerima pembayaran deviden dari koperasi pedesaan. Uang tersebut dikirimkan dalam keranjang oleh aparat militer Senin (13/1).

Tumpukan uang setinggi dua meter tersebut dijaga dengan ketat sebelum dibagikan ke penduduk desa menjelang perayaan Tahun Baru Imlek yang tinggal menghitung hari.

‘’Pembagian deviden dalam bentuk tunai dilakukan sejak 2010 lalu,’’ ujar salah seorang penduduk desa, Yang Huai, yang menerima CNY 200 ribu atau sekitar Rp400 juta kepada BBC, Rabu (15/1).

Jianshe sendiri menjalankan koperasi pedesaan yang memiliki investasi di pembangkit tenaga listrik tenaga air. Rata-rata penduduk mendapatkan sekitar CNY 300 ribu atau sekitar Rp600 juta.

Koperasi menghitung 340 dari 438 rumah tangga sebagai pemegang saham, tetapi penduduk desa yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan operasional juga dijamin mendapatkan keuntungan pembagian saham.

Banyak warga desa tampak gembira menyaksikan keranjang berisi uang yang datang. Bahkan beberapa orang pun sempat berfoto di depan ‘’tembok uang’’ tersebut.

Sejumlah warga bahkan tidur di atas tumpukan uang untuk menjaganya dari pencuri sebelum didistribusikan kepada pemegang saham esok harinya.  

‘’Kami menggunakan uang delapan juta yuan sebagai alas tidur dan CNY 4,2 juta sebagai bantal. Sangat tidak nyaman tidur di atas begitu banyak uang. Sangat sulit,’’ kata Jin Hongzhong.

Jin Ou, salah seorang warga yang mendapatkan uang 300.000 yuan atau Rp600 juta, mengeluh karena perlu waktu lama untuk menghitung uang dan membuat tangannya capek.

Peristiwa pembagian dividen di Desa Jianshe itu banyak dibicarakan di media sosial Cina, Weibo. Bahkan banyak dari mereka membandingkan dengan revolusi Mao Zedong. (jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook