Berkunjung dan berwisata ke Thailand memang sangat menarik. Nampaknya tidak cukup hanya satu kali kita mengunjungi negeri yang sangat welcome dengan para turis ini. Ada apa saja hiburan wisata yang baru di Negeri Gajah Putih ini?
PATTAYA (RIAUPOS.CO) -- Pekan kemarin, Riau Pos bersama lima media lain dari Manado, Kalimantan Timur, Makassar, dan Sumatera Selatan berkesempatan mengunjungi berbagai objek wisata yang baru dibuka di Thailand. Tepatnya di Kota Pattaya dan Bangkok. Kami mengambil titik kumpul di Bandara Soekarno-Hatta dan kemudian bertolak ke Bangkok dengan Thai Airways. Rombongan media ini didampingi langsung Direktur Tourism Authority of Thailand (TAT) Jakarta Mr Sophon Tantayotai atau kami sapa dengan Kun So serta Public Relation TAT Stephanie Valencia. Perjalanan via udara dari Jakarta memakan waktu sekitar 3 jam. Setibanya di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, rombongan sudah ditunggu Ms Nutchaya (Bum). Ms Bum ini adalah tour guide selama kami di Thailand.
Sampai di Bangkok, perjalanan kembali dilanjutkan ke Pattaya. Sebuah kota wisata yang sangat terkenal dengan keindahan pantainya. Dunia hiburan malam di kota ini sangat ramai dan hidup hingga jelang pagi hari. Namun bukan wisata ini yang akan kami kunjungi, melainkan wisata keluarga yang eksotik dan menarik. Perjalanan kami lakukan menggunakan van yang melaju kencang di jalan tol Bangkok-Pattaya. Sempat singgah saat makan malam di rest area yang menyediakan berbagai macam makanan franchise terkenal di toko yang berjejeran di kiri kanan jalan dalam kawasan tersebut. Sampai di Pattaya hari sudah malam. Makin malam kota ini terlihat makin bersinar dengan kerlap-kerlip lampu di berbagai bar dan tempat hiburan di setiap sudut jalan.
Rombongan dibawa menginap di Hotel Grande Center Point Pattaya. Sebuah hotel yang menyatu dengan Terminal 21 Shopping Mall.
Tempat ini baru diresmikan dua tahun lalu. Jadi masih baru. Hotel Grande Center Point yang mempunyai 32 lantai ini, mempunyai pemandangan yang indah langsung menuju ke arah laut Pattaya. Di setiap kamar hotel ini disediakan balkon, berikut meja, kursi santai untuk menyaksikan pemandangan ke pantai Pattaya.
Keesokan harinya, rombongan wartawan dibawa melihat komunitas nelayan kepiting biru atau Community Blue Crab Bank di perkampungan nelayan wilayah Bangsaray. Pihak TAT sengaja membawa rombongan wartawan ke tempat ini guna memperlihatkan bagaimana para nelayan secara aktif dan mandiri memberikan perlindungan dan kelangsungan hidup bagi kepiting yang merupakan sumber mata pencaharian mereka di laut. Di mana mereka membangun semacam bank atau tempat untuk menetaskan telur-telur kepiting yang kemudian setelah cukup usia, mereka lepaskan ke laut.
Menurut Vice President Blue Crab Bank, Sakda Wannasart, awalnya nelayan di sana mengalami penurunan hasil tangkapan kepiting yang sangat drastis. Akhirnya mereka pun mendirikan tempat penetasan telur agar kepiting kembali berkembang biak. Setiap kepiting yang ditangkap dan sedang bertelur, akan dikarantina di sini. Satu bulan ada jutaan telur kepiting yang diproduksi dan berhasil ditetaskan yang kemudian dilepas ke laut untuk menjadi kepiting dewasa. Kebetulan saat itu sedang dilakukan pelepasan hasil telur kepiting yang telah menetas ke laut. Para wartawan juga dibawa melihat pelabuhan dengan puluhan kapal-kapal penangkap kepiting yang pagi itu sedang bersandar. Sama halnya dengan menangkap ikan, menangkap kepiting juga dilakukan malam hari.
Destinasi selanjutnya adalah kawasan taman terluas di Asia Tenggara, Nong Nooch Garden. Riau Pos sebelumnya sudah pernah mengunjungi taman ini pada 2009 lalu. Namun kini, Nong Nooch banyak berubah. Sebuah lokasi baru bernama Garden in the Sky atau taman tergantung telah dibangun. Layaknya sebuah taman di udara, tanaman di sini selain ditanam di atas tanah juga tumbuh di atas taman tingkat dua. Pada lantai dua yang berdiri di atas rangkaian besi, dibuat jalan setapak dengan tanaman di kanan kiri. Tak hanya memakai media tanah, tanaman di sini ditanam secara tergantung di udara. Dengan tali-tali sling, bermacam tanaman berbentuk hati atau lambang love berwarna pink, tergantung apik. Juga tanaman berbentuk bola memenuhi udara.
Nong Nooch Garden berada di Provinsi Chonburi, Pattaya dengan luas 3.000 hektare. Ini adalah salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi saat ke Thailand. Di mana setiap harinya lebih 5 ribu wisatawan datang ke tempat ini. Di sini tersedia taman yang luas dengan berbagai tema dengan 670 spesies mulai tumbuhan bonsai, palem, tanaman tropis hingga bermacam bunga, pertunjukan budaya, restoran, gedung pertunjukan dan bermacam patung binatang seluruh dunia hingga binatang purba seperti dinosaurus. Di taman yang sudah dibuka sejak 30 tahun lalu ini, pengunjung harus membeli tiket masuk seharga 500 baht (Rp240 ribu dengan kurs Rp481 per baht) dan untuk yang full dipungut 800 baht (Rp384 ribu). Buka mulai pukul 8 pagi sampai 6 sore. Pengunjung harus menggunakan kendaraan khusus untuk mengelilingi kawasan ini karena sangat luas.
Ketika matahari sudah berada di atas kepala dan waktunya makan siang, kami dibawa ke lokasi Nong Nooch 2 yang penuh tanaman buah-buahan beserta patungnya. Kemudian diarahkan masuk ke restoran dan diberi pakaian layaknya chef. Kami dibawa ke dapur untuk memasak makanan yang akan kami makan. Semua bahan memasak sudah tersedia beserta kompor gas. Ditemani seorang chef profesional, kami pun diajarkan memasak tomyam, sup khas Thailand. Tidak sampai 5 menit, tomyam ala kami pun sudah selesai dimasak. Lalu berlanjut ke kompor lainnya. Di sini kami memasak mi goreng Patthai. Sejenis mi kwetiaw karena minya terbuat dari sagu. Hasil masakan kami dibawa ke meja makan, di mana juga sudah tersedia menu makanan lainnya. Kami pun dengan lahap memakan hasil masakan ala chef dadakan.
Di dinding restoran penuh dengan gambar yang sudah pernah masak di sini. Termasuk Miss Universe 2018 yang ternyata sudah menjajalnya. Menurut pihak Nong Nooch bahwa paket cooking class ini sudah masuk dalam paket wisata. Di sini pengunjung bisa ikut cooking class hingga 80 orang. Usai makan siang, perjalanan dilanjutkan ke pusat Kota Pattaya. Tepatnya ke lokasi Art in Paradise. Ini adalah lokasi untuk berfoto 3 dimensi. Kebetulan pada saat itu sedang libur sekolah sehingga ramai dengan anak sekolah yang datang berkunjung. Di sini sebelum masuk, kami diminta men-download aplikasi artinparadise di playstore. Gunanya adalah pada saat menggunakan aplikasi ini, di beberapa lokasi foto, saat diarahkan kamera handphone maka gambarnya akan bergerak dan hidup. Sangat menarik melihat foto kita menjadi hidup dan seperti dalam sebuah video. Terdapat berbagai tempat yang bagus untuk foto tiga dimensi ini. Disarankan jika ke tempat ini jangan sendirian. Harus minimal berdua karena akan ada orang yang memfoto kita di setiap objek yang semuanya menarik.
Lanjut ke tempat wisata lainnya, Dolphinarium. Show ikan lumba-lumba. Ini adalah tempat terbaru yang dibangun tahun 2019. Kami langsung disambut Director of Sales International, Kritapath Na Takuatoong. Kami diberi tempat khusus melihat show tanpa harus basah kena air. Pertunjukan lumba-lumba ini dilakukan langsung oleh para trainer dari Eropa Timur. Seorang perempuan dan dua laki-laki beraksi dengan apik hingga membuat decak kagum penonton. Dengan tiket masuk 600 baht (Rp288 ribu) untuk dewasa dan 400 baht (Rp192 ribu) untuk anak-anak, selama 50 menit mata tidak berkedip melihat aksi-aksi menakjubkan para lumba-lumba dan trainer. Mulai dari aksi lumba-lumba jalan di darat, atraksi di atas pentas hingga atraksi air. Dengan melesat cepat lumba-lumba meloncat ke udara melewati lingkaran setinggi enam meter di atasnya. Bahkan lumba-lumba membawa trainer ikut meloncat ke dalam lingkaran tersebut. Yang sangat menarik adalah atraksi balet sang trainer perempuan yang tiba-tiba muncul dari dalam kolam dan meliuk-liuk di atas air serta berdiri di moncong lumba-lumba. Atraksi balet ini membuat decak kagum dan tepuk tangah meriah penonton.
Lumba-lumba juga pintar melukis dan secara bergiliran mereka memberi warna pada media kertas yang sudah dipersiapkan. Hasilnya jadilah gambar lukisan pantai di senja hari yang kemudian dilelang dan berhasil didapatkan teman wartawan dari Sumatera Selatan. Usai pertunjukan, kami diajak melihat ke belakang panggung, di mana ada tempat yang disediakan untuk berenang dengan 2 lumba-lumba yang dipungut biaya 5.000 baht (Rp2.400.000). Pertunjukkan yang sangat menarik bagi turis terutama bagi anak-anak.(bersambung)
Laporan YOSE RIZAL, Pattaya