Gaza Kembali Saling Serang, Sehari hanya Gencatan Senjata

Internasional | Sabtu, 16 November 2019 - 18:31 WIB

Gaza Kembali Saling Serang, Sehari hanya Gencatan Senjata
SISA PERANG: Dua lelaki Palestina, warga Khan Younis, selatan Jalur Gaza, duduk-duduk di lubang besar bekas serangan Israel pada Kamis (14/11). Sebelumnya lubang tersebut adalah rumah mereka (KHALIL HAMRA/AP)

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Situasi damai di Gaza tak bertahan lama. Baru saja gencatan senjata antara Islamic Jihad dan pemerintah Israel diberlakukan Kamis pagi (14/11), dua pihak kembali bertukar misil dan roket pada Jumat dini hari (15/11).

Angkatan bersenjata Israel mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan udara untuk membalas roket yang ditembakkan dari Gaza menuju Israel. Dua dari tujuh roket tersebut dapat dilumpuhkan sistem pertahanan Israel.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kami siap melakukan segala cara untuk menangkal upaya melukai warga Israel,” ungkap jubir militer Israel Jonathan Conricus kepada Agence France-Presse.

Kementerian Kesehatan di Gaza menuturkan, dua warga Palestina harus dilarikan ke rumah sakit akibat serangan tersebut. Hal itu membuktikan bahwa kesepakatan yang dicapai berkat pemerintah Mesir dan PBB masih rapuh.

Konflik antara milisi Gaza dan Israel dimulai pada Selasa lalu (12/11). Saat itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabarkan kematian Baha Abu Al Ata. Ata merupakan salah satu komandan tinggi Islamic Jihad, kelompok militan terbesar di Gaza setelah Hamas.

“Kami harap musuh kami dapat pesan ini. Kami bisa meraih semua orang, termasuk di tempat tidur mereka,” tutur Netanyahu.

Hal tersebut memicu protes penduduk Gaza dan serangan roket oleh Islamic Jihad. Ketegangan itu berbuah pertempuran misil dan roket. Sebanyak 34 warga Gaza meninggal akibat konflik tersebut. Termasuk 8 anak dan 3 perempuan.

“Ini namanya kejahatan perang. Anda menyerang anak yang sedang terlelap di rumah mereka,” ujar Adan Abu Abdallah, seorang warga, menurut Al Jazeera.

Conricus pun mengatakan, semua target serangan Israel merupakan sarang Islamic Jihad. Mengenai kematian anak-anak, dia menuturkan bahwa yang mereka incar adalah pria yang berada satu rumah. Menurut dia, rumah tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan amunisi dan peralatan militer lainnya.

“Mereka masih menggunakan taktik untuk menyembunyikan amunisi di rumah pribadi,” jelasnya.

Di sisi Israel, 63 penduduk dilarikan ke rumah sakit karena serangan roket. Namun, belum ada korban jiwa dari serangan Islamic Jihad. Israel Katz, menteri luar negeri Israel, menegaskan bahwa pihaknya pasti menghormati kesepakatan gencata senjata selama Gaza tak melakukan serangan lebih dulu.

“Diam akan kami balas diam. Namun, kami tak akan diam jika ada yang berusaha melukai kami,” ungkapnya.

Editor :Deslina

Sumber: jawapos.com

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook