Makanan Masih Belum Merata di Filipina

Internasional | Sabtu, 16 November 2013 - 06:58 WIB

Makanan Masih Belum Merata di Filipina
CUCI PAKAIAN: Dalam kondisi seadanya, para korban topan Haiayan Filipina mencuci pakaian, Jumat (15/11/2013). Meskipun bantuan makanan sudah mulai tiba, namun pendistribusiannya belum merata ke berbagai tempat yang dilanda topan. Foto Nicolas Asfouri/AFP

MANILA (RP) - Tepat sepekan sejak Topan Yolanda (Haiyan) mengobrak-abrik kawasan tengah Filipina, bantuan pangan akhirnya tiba. Jumat (15/11) warga yang selamat dari amukan supertopan tropis itu menerima bantuan.

Tetapi, karena distribusi bantuan belum merata, korban di beberapa lokasi masih harus menahan lapar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sejumlah helikopter milik militer Amerika Serikat (AS) mulai menyebarkan bantuan pangan dan obat-obatan ke lokasi bencana yang mustahil dijangkau lewat darat.

Salah satunya adalah Kota Guiuan yang terletak di Provinsi Samar Timur. Kota di pesisir Samudera Pasifik tersebut merupakan wilayah pertama yang dihempas Yolanda pada Jumat pekan lalu (8/11).

Setelah lepas landas dari kapal induk AS, USS George Washington, helikopter-helikopter itu langsung melesat ke Guiuan. Selama sepekan terakhir, kota yang berpenduduk sekitar 47 ribu jiwa tersebut nyaris tidak tersentuh bantuan. Selain bantuan pangan, militer AS mendistribusikan bantuan lain berupa air minum dan obat-obatan.

Kemarin armada udara AS berfokus mengirimkan bantuan ke Guiuan dan Kota Tacloban di Provinsi Leyte. Sebab, kondisi para korban selamat di dua kota yang nyaris terisolasi lantaran Yolanda tersebut kian memprihatinkan.

Makanan dan air minum serta air bersih menjadi prioritas utama helikopter-helikopter yang membagikan bantuan ke Tacloban.

Meski bantuan mulai terdistribusi, Menteri Dalam Negeri Mar Roxas menyatakan bahwa bantuan pangan belum merata. Penyebabnya, akses menuju Tacloban dan lokasi bencana lain masih belum bisa dijangkau melalui jalur darat.

Apalagi, jumlah truk yang bisa digunakan untuk mengirimkan bantuan sangat terbatas. Untuk sementara, pemerintah baru bisa memaksimalkan kiriman bantuan melalui udara saja.

‘’Dalam situasi yang seperti ini, tidak ada yang bisa bergerak dengan cepat. Jumlah kebutuhan begitu besar dan harus segera. Tapi, Anda tidak bisa menjangkau semua orang,’’ papar Roxas dalam jumpa pers di Kota Manila.

Dia berharap distribusi bantuan akan merata seiring dengan berjalannya waktu. Karena itu, dirinya mengimbau warga yang belum tersentuh bantuan agar tetap sabar dan bertahan.

Selain AS yang mengirimkan USS George Washington, Inggris telah memerintahkan kapal induk HMS Illustrious ke Filipina. Kapal yang berukuran jumbo itu mengangkut sejumlah armada udara milik Royal Air Force (RAF), satu tim pakar medis, dan bantuan senilai lebih dari 20 juta poundsterling (sekitar Rp367,14 miliar). Namun, Illustrious belum mendistribusikan bantuannya kemarin.

Tidak mau kalah dengan AS dan Inggris, Cina yang sedang terlibat sengketa perairan dengan Filipina pun ikut membantu. Negeri Panda itu mengirimkan bantuan senilai 10 juta yuan (sekitar Rp18,73 miliar).

Namun, bantuan tersebut diberikan dalam bentuk barang-barang pendukung upaya pemulihan pascabencana. Salah satunya adalah bantuan obat-obatan.

Di pihak lain, pemerintah merevisi jumlah total korban tewas karena Yolanda pekan lalu. Kemarin Reynaldo Balido dari National Disaster Risk Reduction and Management Council mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas meningkat.

‘’Menurut data terbaru, jumlah total korban tewas mencapai 3.621 orang. Itu termasuk 1.140 orang yang semula dilaporkan hilang,’’ paparnya.(fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook