Transaksi di Western Union Dimata-matai CIA

Internasional | Sabtu, 16 November 2013 - 06:30 WIB

WASHINGTON (RP) - Beberapa waktu lalu dunia dikejutkan terbongkarnya kasus pengintaian oleh badan intelijen Amerika Serikat, NSA. Kini harian The Wall Street Journal juga membongkar praktik serupa yang dilakukan oleh CIA.

Seperti dikutip laman asione, Jumat (15/1), CIA disebut mengumpulkan database besar transfer uang internasional yang mencakup data keuangan dan pribadi dari jutaan orang di AS. Dijelaskan, dalam program ini CIA menggandeng Biro Investigasi Federal (FBI) guna mengumpulkan data transaksi internasional di AS dan negara lainnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Program tersebut telah membantu mengungkap hubungan teror dan pola keuangan," ujar salah seorang mantan pejabat pemerintah AS. Program penyadapan itu mendapat lampu hijau berdasarkan klausul Patriot Act.

Klausul ini memungkinkan NSA Badan Keamanan Nasional untuk mengumpulkan hampir semua catatan telepon, kekerabatan dan informasi lainnya. Terbongkarnya program ini sekaligus menunjukkan bagaimana berbagai lembaga mata-mata AS -bukan hanya NSA-  menggunakan kewenangannya untuk mengumpulkan data publik.

Data yang dihimpun antara lain dari Western Union dan perusahaan pengiriman uang AS lainnya, termasuk transfer dari dan ke negeri Paman Sam itu. Sebagian data yang dihimpun adalah catatan keuangan internasional.(esy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook