Uzbekistan Mulai Terbuka setelah Terisolasi Puluhan Tahun

Internasional | Selasa, 16 Oktober 2018 - 15:43 WIB

Uzbekistan Mulai Terbuka setelah Terisolasi Puluhan Tahun
MEMBUKA DIRI: Uzbekistan, yang selama ini dikenal sebagai negara tertutup dengan kebebasan individu yang terbatas, sekarang membuka dirinya. Terlihat salah satu bangunan masjid megah yang ada di negara pecahan Uni Soviet tersebut.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pada tanggal 25 September, staf ramah di Mahkamah Agung Uzbekistan menyambut hangat puluhan tamu, di antaranya wartawan, diplomat asing dan anggota komunitas internasional, untuk mengambil foto-foto interior gedung yang mengesankan. 

Dilansir dari Al Jazeera, momen tersebut adalah kali pertama Mahkamah Agung Uzbekistan terbuka untuk publikasi ke dunia internasional secara luas.

Dengan bantuan United States Agency for International Development dan Program PBB, Mahkamah Agung Uzbekistan juga meluncurkan situs web baru yang menampilkan fitur-fitur lainnya. Memungkinkan publik untuk melihat pengadilan di seluruh negeri secara real time online. Sementara proyek percontohan melibatkan 12 pengadilan, secara bertahap akan diperluas ke seluruh negara.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Uzbekistan, yang selama ini dikenal sebagai negara tertutup dengan kebebasan individu yang terbatas, sekarang membuka dirinya. Sejak Presiden Shavkat Mirziyoyev mengambil alih kekuasaan pada bulan Desember 2016, setelah kematian Islam Karimov, yang memerintah Uzbek sejak 1991, Uzbekistan telah berada di jalur reformasi.

Mulai dari reformasi hukum, yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan aksesibilitas pengadilan yang diduga korup, telah menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan citra Uzbekistan.

Dihadapkan dengan ekonomi yang ambruk, isolasi internasional, dan meningkatnya jumlah pemuda yang menganggur, Uzbekistan harus membuka diri. 

“Agenda reformasi yang dilancarkan presiden pada Februari tahun lalu, Strategi Aksi, sangat selaras dengan apa yang sedang dikerjakan PBB secara global melalui Agenda 2030,” katanya.(ina/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook