TOKYO (RP) - Jepang bakal menjadi negara bebas nuklir sampai waktu yang belum ditentukan. Hal itu terjadi setelah otoritas setempat mematikan reaktor terakhir untuk kepentingan inspeksi keamanan.
Langkah tersebut akan membuat negara dengan kekuatan ekonomi paling besar ketiga di dunia itu bebas dari energi atom untuk kali kedua. Sebelumnya, seluruh reaktor juga dimatikan pasca rusaknya dua reaktor di Fukushima karena gempa dan tsunami pada Maret 2011.
Sebelum krisis nuklir di Fukushima, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) memenuhi sepertiga keperluan listrik di negara yang miskin sumber daya alam tersebut.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sendiri secara terbuka mendukung penggunaan kembali energi atom secara luas. Tetapi, penggunaan energi itu ditolak publik karena faktor keamanan.
Dengan dasar penolakan tersebut, Kansai Electric Power (KEPCO) Ahad (15/9) secara bertahap mulai mematikan reaktor no 4 di PLTN Oi di barat Prefektur Fukui. ‘’Pengerjaan dimulai pukul 16.40 (waktu setempat, red),’’ ungkap juru bicara perusahaan operator PLTN itu.
‘’Reaktor akan mati sepenuhnya besok pagi (hari ini, red),’’ tambah Shinzo. Sebelumnya, Jepang pernah bebas dari energi nuklir pada Mei 2012. Saat itu, seluruh reaktor komersial dinonaktifkan untuk pemeriksaan pascakrisis nuklir Fukushima setahun sebelumnya.
PLTN tidak bisa segera mengaktifkan kembali reaktor-reaktor tersebut karena besarnya penolakan warga. Saat itu, warga Jepang hidup tanpa PLTN untuk kali pertama dalam empat dekade.
Pemerintah dan perusahaan operator saat itu khawatir Jepang bisa menghadapi pemadaman besar-besaran tanpa dukungan PLTN. Khususnya, wilayah barat yang sangat tergantung dengan energi nuklir.
Kekhawatiran itu tidak terbukti. Sebab, pemerintah tahun lalu mengeluarkan izin kepada KEPCO untuk mengaktifkan kembali reaktor No 3 dan 4 di PLTN Oi. Mereka berpendapat bahwa energi nuklir sangat dibutuhkan warga untuk memenuhi kebutuhan terhadap listrik. Yakni, guna menghidupkan penghangat ruangan di musim dingin.
Reaktor itu akhirnya diaktifkan kembali pada Juli 2012 dan terus melayani kebutuhan komersial beberapa bulan kemudian. Namun, reaktor No 3 kembali ditutup awal bulan ini untuk keperluan inspeksi keamanan. Sementara itu, reaktor yang lain di Jepang tetap dimatikan.(cak/c15/tia/jpnn)