TAHERAN (RP) - Hassan Rouhani terpilih sebagai presiden baru Iran. Rouhani yang merupakan capres dari kubu reformis meraih dukungan mayoritas pemilih Iran mengungguli lima kandidat lainnya.
Sekalipun belum ada pengumuman resmi karena penghitungan suara belum selesai dilakukan, kepastian Rouhani menang pilpres sudah disampaikan Menteri Dalam Negeri Iran Mostafa Mohammad Najjar. Dilansir kantor berita Reuters, Minggu (16/6), Mostafa mengatakan Rouhani memperoleh lebih dari 50 persen suara jauh mengungguli capres lainnya.
Dari suara yang telah dihitung, Rouhani yang pernah menjadi juru runding nuklir Iran memperoleh sebanyak 14.020.139 atau 50,8 persen suara pemilih, disusul kandidat dari kubu konservatif atau principlist, Mohammad Baqer Qalibaf dengan 4,369,985 suara atau sekitar 15,83 persen suara pemilih.
Masih kata Mostafa, Saeed Jalili yang juga berasal dari kubu konservatif menempati urutan ketiga hasil pilpres dengan memperoleh 3,163,211 suara pemilih. Satu-satunya kandidat dari kubu sentris Mohsen Rezaei menyusul di posisi berikutnya dengan perolehan suara 3,129,444 atau sekitar 11,34 persen.
Sementara di urutan lima dan enam ditempati kandidat konservatif lainnya, yaitu Ali Akbar Velayati dan Mohammad Gharazi yang masing-masing memperoleh suara dukungan 1,673,200 atau sekitar 6,06 persen dan 326,105 atau sekitar 1,18 persen suara dukungan.
Dukungan besar untuk Rouhani sudah nampak sebelum pemilihan presiden digelar Kamis (13/6). Kampanye Rouhani di pusat kota Teheran terlihat paling menonjol. Dia dianggap sosok yang luwes dan bisa berkomunikasi dengan dunia internasional. Kalangan muda Iran melihat sosok Rouhani seperti titisan Mohammad Khatami, pemimpin reformis yang juga mantan presiden Iran.
Khatami sendiri mendukung penuh pencalonan Rouhani. Khatami lah yang meminta kandidat dari kubu reformis lainnya, Mohammad Rez Aref, mengundurkan diri agar tidak memecah suara.
Rouhani terpilih menjadi presiden untuk periode empat tahun kedepan menggantikan Mahmoud Ahmadinejad yang sudah dua periode memimpin Iran. Titisan Mohammad Khatami benar-benar diuntungkan terpecahnya suara kubu konservatif. (dem/rmol)