Filipina Minta Maaf pada Taiwan

Internasional | Kamis, 16 Mei 2013 - 09:27 WIB

TAIPEI (RP) - Ancaman pemerintah Taiwan untuk mengambil tindakan tegas terhadap Filipina jika tidak meminta maaf atas insiden penembakan kapal nelayan yang mengakibatkan satu orang tewas akhirnya ditanggapi serius oleh pemerintah Filipina.

Presiden Benigno Aquino menyatakan permintaan maafnya atas insiden tersebut dan berharap hubungan kedua negara kembali tenang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pernyataan tersebut muncul setelah Taipei dengan tegas menyatakan akan berhenti menggunakan jasa tenaga kerja asal Filipina dan memulangkan duta besarnya.    

Aquino juga mengirim Kepala Lembaga Budaya dan Perekonomian Manila Amadeo Perez untuk mengatasi masalah hubungan diplomatik dengan Taiwan dan bertindak mewakili presiden untuk meminta maaf.  

Sebelumnya Taiwan menyatakan, tindakan tegas untuk menjatuhkan sanksi kepada Manila merupakan bentuk ketidakpuasan Presiden Ma Ying Jeou atas penanganan kasus penembakan nelayan itu oleh Manila.

Antonio Basilio, kepala Kantor Perwakilan Dagang Filipina di Taiwan, menyatakan bahwa Manila telah menyetujui untuk membayar kompensasi kepada keluarga korban dan melakukan penyelidikan gabungan atas kasus penembakan tersebut bersama polisi Taiwan.

Dua poin tersebut menjadi bagian dari tuntutan Taipei kepada Manila selain permintaan maaf. ”Rakyat Filipina dan pemerintah memahami kesedihan serta perasaan warga Taiwan sebagai akibat meninggalnya salah seorang saudara mereka,” ujar Basilio.

Seorang nelayan, Hung Shih Cheng (65), meninggal dunia setelah tertembus peluru penjaga pantai Filipina pada Kamis (9/5).

Saat itu posisinya berada di tenggara perairan Taiwan dan utara Filipina. Kedua negara sama-sama mengklaim wilayah tersebut masuk zona ekonomi eksklusif (ZEE) mereka.(AFP/CNN/cak/c10/dos/zed/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook