JAKARTA (RP) - Kasus tenggelamnya kapal pesiar mewah Costa Concordia di sekitar Pulau Isola del Goglio, Italia membuat sibuk Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan jajaran KBRI di Roma.
Pasalnya, kecelakaan ini melibatkan 170 WNI. Kemenlu melansir seluruh WNI ini bukan penumpang kapal. Mereka adalah para ABK di kapal tersebut.
Juru bicara Kemenlu Michael Tene di Jakarta kemarin menuturkan, pihaknya masih belum mendapatkan nama-nama ke-170 WNI yang menjadi korban itu.
Tetapi, Tene mengatakan pihaknya sudah sedikit tenang ketika mendapatkan kabar seluruh WNI tadi berhasil diselamatkan. “Seluruh WNI sudah berhasil dievakuasi dari atas kapal,” ujap Tene.
Selanjutnya, pada WNI tadi dievakuasi langsung ke tempat penampungan di sekitar pelabuhan di dekat TKP. Sementara itu, pejabat KBRI di Roma juga sudah diutus untuk memantau langsung para WNI ini.
Perwakilan dari KBRI di Roma ini selain mematau juga memberikan bantuan logistik untuk para WNI.
Tene mengaskan, hingga kemarin masih belum ada kabar jika ada WNI yang menjadi korban dalam insiden ini. Tene menuturkan, situasi di Italia terus berkembang. Pihak KBRI Roma sendiri belum bisa mengkonfirmasi ke pihak pemilik kapal berapa WNI yang mereka pekerjakan.
Tekait dengan kepastian sementara jika kecelakan ini menewaskan tiga orang, Tene mengatakan jika ketiganya bukan WNI. Sedangkan untuk korban hilang yang jumlahnya diperkirakan 40 orang, juga belum ada keterangan resmi apakah ada WNI-nya atau tidak.
Tene mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan evakuasi kecelakaan kapal ini hingga tuntas. Upaya ini dilakukan untuk memastikan apakan ada WNI yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan ini.
Kapal pesiar mewah Costa Concordia yang membawa ratusan anak buah kapal termasuk asal Indonesia, kandas di tepi pantai Italia, Jumat (14/01) malam waktu setempat.
Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Roma mengatakan ada 170 WNI yang selamat dalam peristiwa kecelakaan kapal Costa Concordia di lepas pantai Tuscan, Italia.
‘’Ada 170 orang WNI dan semuanya dalam kondisi selamat,’’ kata Kepala Penerangan KBRI di Roma, Musurifun Lajawa.
‘’Mereka semuanya adalah anak buah kapal dan sekarang mereka ditempatkan di sebuah penampungan di kota Grosseto sekitar tiga jam dari Roma,’’ ucapnya.
Musrifun mengatakan di antara ke-170 orang yang selamat itu ada dua orang yang mengalami luka dan satu di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
‘’Ada dua orang yang luka satu patah tulang rusuk dan satu orang mengalami luka pada tangannya. Satu orang yang mengalami luka pada tangan sudah kembali ke tempat penampungan,’’ ujarnya.
Musrifun menambahkan bagi warga Indonesia yang ingin mengetahui kondisi kerabat mereka di kapal ini bisa menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia.
‘’Mereka bisa menghubungi kantor KBRI di nomor +39-06-42009101,’’ paparnya.
Menurut Musurifun perusahaan kapal pesiar itu akan segera memulangkan terlebih dulu para awak kapal ini.
‘’Perusahaan katanya akan memulangkan dulu mereka ke Indonesia tapi mereka masih akan meminta agar perusahaan memberikan hak mereka dahulu seperti pembayaran gaji,’’ ucapnya.
Musurifun juga mengatakan KBRI di Roma akan membantu membuatkan surat perjalanan laksana paspor, SPLP kepada WNI yang selamat dari kejadian itu.
‘’Mereka banyak kehilangan paspornya jadi kita akan bantu pengurusan SPLP,’’ kata Musurifun.
Sebelumnya kapal pesiar Costa Concordia yang berukuran raksasa dan membawa lebih dari 4.000 penumpang kandas di lepas pantai Tuscan, Italia, pada Jumat (14/01) malam waktu setempat.
Kapal pesiar ini dilaporkan berangkat dari pelabuhan di dekat kota Roma, Italia, dan dijadwalkan mengunjungi Palermo, Cagliari, Palma, Barcelona, dan Marseille.
Situs resmi milik perusahaan pemilik kapal menyebutkan Kapal Costa Concordia merupakan salah satu kapal terbesar dan mewah.
Disebutkan pula tiket kapal pesiar itu berkisar antara #400 atau Rp5,5 juta lebih hingga melebihi Rp16,6 juta lebih untuk kelas utama. (wan/izl)