LONDON (RP) - Kelompok hak asasi manusia, Amnesty International (AI), mengecam Uni Eropa karena tanggapan yang buruk atas krisis pengungsi Suriah. Dalam laporannya Jumat (13/12), AI mengatakan para pemimpin Uni Eropa seperti tidak melakukan apa-apa untuk pengungsi yang berada di posisi paling lemah dalam konflik di negara tersebut. Menurut mereka, Uni Eropa hanya menawarkan tempat bagi 12.340 pengungsi.
Jumlah itu sangat jauh bila dibanding perkiraan sekitar 2,2 juta warga Suriah yang mengungsi. Musim dingin yang mulai tiba akan membuat ratusan ribu pengungsi Suriah di kamp-kamp di Lebanon dan Yordania semakin menderita dan AI mendesak UE membantu untuk mengurangi tekanan yang dihadapi negara-negara tetangga Suriah.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menanggapi laporan AI dengan menegaskan Inggris merupakan negara penyumbang terbesar bagi Suriah setelah Amerika Serikat dan meminta negara-negara Eropa lainnya melakukan lebih banyak.
Kondisi pengungsi makin memperihatinkan. Dilaporkan bertambah sembilan orang anak lagi di Suriah meninggal dunia karena kedinginan. ‘’Dari jumlah tersebut, termasuk di antaranya empat bayi yang baru lahir,’’ diumumkan Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Jumat (13/12).
Para dokter di Suriah sebelumnya telah memperingatkan, kondisi cuaca yang ekstrem ditambah kurangnya akses untuk memperoleh kebutuhan pokok, dapat menyebabkan lebih banyak lagi kematian. Oposisi Suriah pun telah menyeru berbagai lembaga internasional agar membantu penduduk negara itu untuk meringankan kesulitan yang mereka hadapi.
Negeri Suriah saat ini sedang menghadapi musim dingin untuk ketiga kalinya sejak perang sipil antara kelompok oposisi dan loyalis Presiden Bashar Al Assad mulai meletus pada Maret 2011. Lebih dari 100 ribu orang tewas akibat konflik berdarah tersebut.(int/bbc/hpz)