PARIS (RIAUPOS.CO) - Setelah dua hari menyerang, kelompok teroris mengatasnamakan Islam, ISIS, akhirnya buka suara. Mereka mengklaim bertanggung jawab berada di balik aksi penyerangan berdarah yang terjadi di kota Paris. Sedikitnya 153 orang tewas, 353 lainnya cedera dan 99 orang masih dinyatakan kritis akibat luka tembak.
Pernyataan resmi ISIS disampaikan lewat rekaman suara, yang dirilis secara online. Rekaman ini berisikan pernyataan mengerikan dari ISIS yang disampaikan dalam bahasa Prancis dan Arab.
’’Kami memang menargetkan Ibukota prostitusi dan seks bebas, pembawa panji salib di Eropa,’’ bunyi suara itu merujuk pada kota Paris, Ibukota Prancis, sebagaimana dilansir dari ABCNews, Sabtu (15/11).
Beberapa jam kemudian kembali muncul pernyataan senada. Menegaskan bahwa serangan yang terjadi di enam titik berbeda dalam waktu bersamaan itu, sebagai bentuk pelajaran bagi negara-negara yang bersekutu memerangi ISIS di Syria.
’’Ini untuk memberi pelajaran pada Prancis dan semua negara yang mengikuti jalannya. Mereka akan tetap menjadi target utama dalam daftar target ISIS,’’ kata kelompok itu.
Dalam suara beraksen Amerika Utara itu, kelompok ISIS juga menyuarakan kebencian dan menebarkan ketakutan.
’Aroma kematian tak akan meninggalkan hidung-hidung mereka selagi masih ikut serta dalam perang salib yang mereka buat,’’ tambahnya.
Presiden Prancis, Francois Hollande memastikan bahwa ISIS menjadi dalang di balik aksi teror mematikan Jumat malam lalu. Ia pun berjanji bahwa Prancis tidak akan mundur selangkah pun menghadapi terorisme.
’’Mereka menunjukkan kelakukan barbar. Kami tidak akan mundur dan mereka (ISIS) akan mendapatkan balasan tanpa ampun atas kekejian yang mereka lakukan,’’ tegas Hollande.(afz/hbk)