3 Juta Jamaah Wukuf di Arafah

Internasional | Selasa, 15 Oktober 2013 - 11:00 WIB

MAKKAH (RP) - Hampir semua jamaah haji, bisa masuk ke Padang Arafah untuk sama-sama menjalani wukuf, Senin (14/10).

Hari ini, giliran sekitar tiga juta jamaah dari berbagai negara berada di Mina setelah mampir di Muzdalifah.  

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat kembali berkumpul di Mina ini, termasuk fase kritis lantaran jamaah akan berebut melaksanakan lempar jumrah, salah satu kewajiban ibadah haji.

‘’Alhamdulillah, berdasarkan laporan seluruh jamaah haji Indonesia sudah masuk ke Arafah pada pukul 22.00 malam (Ahad kemarin, red),’’ kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Anggito Abimanyu.

Ia memaparkan, realisasi badal haji tercatat ada sebanyak 202 orang. Perinciannya, 75 jamaah wafat (baik di Arab Saudi maupun embarkasi) dan 127 jamaah sekit berat. Badal haji tidak lain pengganti jamaah yang meninggal sebelum melaksanakan wukuf di Arafah.

Untuk ini, pemerintah menggandeng tenaga musiman (temus). Sebagian besar adalah mahasiswa yang belajar di Arab Saudi dan sekitarnya. Setiap jamaah wafat dialokasikan dana 17.25 Riyal.

Adapun safari wukuf, semula Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memproyeksikan ada sebanyak 240 jamaah. Namun, hingga akhir sebelum keberangkatan yang memungkinkan disafariwukufkan tinggal 166 orang. Perinciannya, 57 orang hanya bisa berbaring, dan 109 jamaah duduk.

Setelah jamaah sakit menjalani safari wukuf dari mobil ambulans dan bus-bus khusus kemarin, mereka kembali dibawa ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan RS Arab Saudi untuk menjalani perawatan.

Pelaksanaan wukuf di maktab-maktab jamaah haji Indonesia kemarin berlangsung khidmat. Ratusan ribuan jamaah larut dalam zikir dan doa di tenda-tenda.

Bahkan, hingga meluber ke luar tenda dan jalanan. Terik matahari yang menyentuh 42 derajat celcius tidak mengurangi kekhusyukan jamaah untuk memohon ampun dan berdoa pada Sang Khalik.

Prosesi wukuf itu dipusatkan di masjid tenda area Kantor Urusan Haji Indonesia. Hadir dalam kegiatan itu Menteri Agama (Menag) sekaligus Amirul Haj Suryadharma Ali beserta jajaran pejabat Kemenag, rombongan DPR, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kedutaan, dan para tamu undangan.

‘’Alhamdulillah, penyelenggaraan wukuf berjalan lancar. Mulai dari kedatangan, penginapan, katering, fasilitas MCK, salat jamaah, badal hingga khutban wukuf. Pelaksanaannya sangat menyentuh,’’ kata Anggito.

Informasi yang dihimpun JPNN, rombongan anggota DPR yang hendak mengikuti wukuf sempat dikabarkan tertahan lumayan lama di luar Arafah.

Sebab, kendaraan yang mereka tumpangi tidak menggunakan sticker khusus (tasrih). Untuk bisa masuk ke Arafah, memang kendaraan wajib ada stiker dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Tujuannya, agar kawasan Arafah yang menjadi lokasi puncak pelaksanaan ibadah haji tidak terganggu. Nah, rombongan DPR kemarin pagi menggunakan kendaraan travel tanpa tasrih.

Karena tertahan petugas di luar tanah Arafah, akhirnya rombongan dijemput dengan menggunakan mobil PPIH Arab Saudi yang sudah dilengkapi sticker.

Tampak dalam rombongan yang sempat tertahan itu adalah Ketua DPR Marzuki Ali dan Priyo Budi Santoso (wakil ketua).

Sesuai UU, kedatangan sejumlah anggota dewan itu merupakan bagian dari pengawasan penyelenggaran ibadah haji. Pada musim haji tahun ini, total rombongan DPR lebih dari 100 orang. Namun, jumlah itu termasuk staf-staf dan keluarga. Mereka terbagi dua gelombang.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Makruf Amin dalam khutbah Arafah juga menyinggung soal suksesi kepemimpinan melalui Pemilu 2014 mendatang. Baik Pemilu legislatif maupun pemilihan Presiden. Kata dia, agenda nasional tersebut merupakan momen penting.

‘’Para ulama sepakat bahwa mengangkat pemimpin, apalagi pemimpin sebuah bangsa besar seperti Indonesia, hukumnya adalah wajib,’’ tegasnya.

Lebih jauh Makruf mengajak jamaah untuk menjadikan Pemilu 2014 sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang kuat, yang mampu memimpin perlawanan terhadap penjajahan, penindasan dan hegemoni ekonomi politik dan budaya.

‘’Di saat yang baik ini, di Padang Arafah yang sangat mulia ini, mari kita berdoa bersama, semoga Allah memberikan kelancaran pada setiap proses yang dilaksanakan pemilu tahun depan dengan aman dan damai,’’ ungkapnya.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Suryadharma antara lain menyampaikan salam dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada seluruh jamaah haji Indonesia.

‘’Bapak Presiden juga memohon agar para jamaah turut mendoakan agar Indonesia menjadi negara aman dan sejahtera,’’ ujarnya.

Ketua Umum PPP itu juga menyatakan, jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penyelenggaraaan ibadah haji, selaku penanggung jawab pihaknya meminta maaf. Baik itu dalam hal pemondokan, katering, transportasi, dan layanan lain.

‘’Panitia sudah berusaha bekerja sebaik-baiknya. Namun, sebagai manusia, tentu tidak sempurna,’’ kata Suryadharma.

Seperti pernah disampaikan Kabid Kesehatan PPIH Dr Fidiansjah, masa Armina (Arafah, Muzdaifah, dan Mina) memang merupakan masa-masa yang mesti mendapat perhatian lebih.

Bukan hanya bagi para petugas, tetapi juga para jamaah sendiri. Sebab, biasanya jumlah jamaah yang mengalami gangguan kesehatan meningkat. Baik gangguan fisik maupun jiwa. Nah, masa Armina itu sampai 18 Oktober nanti. ‘’Setelah masa Armina itu biasanya agak landai,’’ ujarnya.

Saat pelaksaaan wukuf di Arafah kemarin, cukup banyak jamaah yang mengalami dehidrasi. Maklum, cuaca lumayan menyengat. Para jamaah yang dehidrasi itu sebagian besar para jamaah lanjut usia lansia. Mereka langsung mendapat penanganan cepat di tenda BPHI.

Dari dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, hingga pukul 15.20 WAS atau pukul 19.20 WIB, tercatat ada tiga jamaah yang meninggal di Arafah.

Yang dirujuk ada 10 orang dan yang dirawat inap. Dengan demikian, total jamaah yang meninggal ada 72 orang.

Jamaah Haji Riau Bertolak ke Mina

Sementara itu, wartawan Riau Pos, Evi Suryati melaporkan, jamaah asal Riau juga telah tuntas melaksanakan wukuf di Arafah sekitar pukul 14.30 Waktu Arab Saudi (WAS) kemarin. Setelah itu, jamaah bertolak ke Muzdalifah dan Mina untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji lainnya.

Wukuf di laksanakan di masing-masing tenda kloter yang di mulai dengan khutbah wukuf. Di Kloter 9 misalnya, khutbah wukuf dipimpin H Sudirman yang juga Ketua TPIH (Tim Pemandu Ibadah Haji). Usai khutbah, dilanjutkan dengan Salat Zuhur dan Ashar yang dijamak qhasar berjamaah dalam tenda dan zikir serta doa.

Jamaah yang sebelumnya sempat bermukim di ruang perawatan terlihat hadir semua pada wukuf yang sangat syahdu dan hujan airmata para jamaah. Sekitar pukul 22.00 WAS, jamaah Kloter 9 bergerak menuju Muzdalifah dan selanjutnya pada subuhnya ke Mina.

Informasi tentang jamaah Riau yang mulai menuju Mina usai pelaksanaan wukuf di Padang Arafah juga disampaikan Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Riau H Aziz kepada Riau Pos, Senin (14/10) melalui telepon selulernya. Menurutnya, JCH Riau sudah melaksanakan rangkaian ibadah wukuf sesuai syariat Islam.

‘’Alhamdulillah rangkaian ibadah wukuf sudah dilaksanakan. Dari Arafah, JCH Riau bertolak ke Muzdalifah di tengah malam dan selanjutnya ke Mina,’’ ungkapnya.

Saat ditanyakan mengenai rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan di Mina, ia mengatakan JCH Riau akan melaksanakan Jumratul Aqabah. Di sana, JCH Riau akan menetap selama empat hari untuk melaksanakan beberapa rangkaian ibadah haji.

Selama di Muzdalifah, JCH akan bermalam dan mencari batu untuk melontar jumrah. Rangkaian ibadah tersebut akan dilaksanakan bersama JCH usai puncak ibadah haji di Arafah.

‘’Dari Mina, JCH Riau kemudian kembali ke Makkah untuk tawaf Sai dan Tahallul. Kemudian kembali ke tanah air dari Makkah. JCH akan kembali ke tanah air akhir Oktober mendatang,’’ ungkapnya.

Begitu juga laporan kontributor Riau Pos, Ibnu Masud dari Makkah, jalan-jalan menuju Padang Arafah tidak sepadat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tenda-tenda di Arafah yang sebelumnya rubuh diterjang badai beberapa hari yang lalu, sudah terpasang dengan rapi seperti sedia kala kemarin.

Arafah terkesan longgar dan tidak berdesakan. Ini membuktikan, pengurangan jamaah haji seluruh dunia sebesar 20 persen oleh pemerintah Arab Saudi cukup efektif.

Selain pengurangan itu, Pemerinath Arab Saudi juga membuat ketentuan untuk warganya. Selain harus mengikuti aturan jika pernah haji harus lima tahun berikutnya baru bisa melaksanakan ibadah haji kembali.

Ketentuan lainnya, harus mendaftar ke travel yang sudah diberi izin dan membayar sebesar 5.000 Riyal atau setara Rp17 juta.

Tidak itu saja, para pekerja asing yang biasanya bebas berhaji dengan istilah haji ‘’koboi’’ sekarang tidak berani lagi.

Hal ini dikarenakan, pihak imigrasi Arab Saudi sudah melakukan pemberitahuan secara langsung dan juga melalui SMS kepada para pendatang di Arab Saudi.

Ketegasan yang disampaikan, ‘’Barang siapa yang berhaji tanpa surat izin, akan dikenakan sanksi penjara, pemulangan dan tidak dibenarkan memasuki Arab Saudi selama 10 tahun.’’(hud/jpnn/rio/dac/esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook