SEOUL (RIAUPOS.CO) - Usai misi peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara (Korut) beberapa waktu lalu, hubungan negara ini dengan tetangganya Korea Selatan (Korsel) semakin memanas. Sebab bagi Korea Selatan, hal itu masih menjadi persoalan serius bagi keamanan wilayahnya.
Korut pun tak ayak menerima tuduhan dari Korea Selatan bahwa untuk modal program pembuatan senjata dan barang-barang mewah pejabat mereka, Korut menggunakan dana dari industri gabungan di Kaesong.
“Setiap mata uang asing yang didapatkan di Korea Utara ditransfer ke Partai Pekerja, yang kemudian mereka pakai untuk mengembangkan senjata nuklir atau rudal atau membeli barang-barang mewah,” kata Hong Yong-pyo, menteri unifikasi Korsel.
Dalam wawancara yang disiarkan televisi nasional Yong-pyo menuding Korea Utara menggunakan 70 persen dari gaji yang diterima para pekerja di kawasan industri gabungan Kaesong untuk mendanai program senjata dan barang-barang mewah pejabat.
Selama ini, gaji para karyawan asal Korut di kawasan industri Kaesong dibayarkan ke pemerintah Korut, bukan ke para karyawan secara langsung.
Uang yang ditransfer menggunakan dolar Amerika Serikat. Jumlahnya diperkirakan mencapai 508 juta dolar AS atau Rp6,8 triliun.(ray)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun