JANG SONG-THAEK, MANTAN ORANG KUAT KORUT YANG DIEKSEKUSI KEPONAKAN SENDIRI

Pernah Berjasa, Kini Disebut sebagai Pengkhianat

Internasional | Sabtu, 14 Desember 2013 - 09:32 WIB

Pernah Berjasa, Kini Disebut sebagai Pengkhianat
Jang Song Thaek (tengah) saat dikawal personel tentara di ruang sidang pengadilan militer, Ahad lalu (8/12/2013). Foto: Yonhap/REUTERS

PYONGYANG (RP)  - Korea Utara (Korut) mengonfirmasi kabar eksekusi Jang Song-thaek, paman Kim Jong-un, pemimpin negeri komunis tersebut.

Mantan orang nomor dua itu dianggap akan memberontak. Hukuman mati tersebut disebut-sebut sebagai upaya pemurnian kroni Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un, yang dinilai bisa merongrong kepemimpinan anyar negeri itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Suasana sidang umum Biro Politik di Komite Pusat Partai Buruh pada 8 Desember lalu terasa tegang.

Tiga tentara yang berseragam lengkap tiba-tiba masuk ke ruang rapat tersebut. Dua di antaranya langsung merangsek ke deretan kursi terdepan.

Pandangan seketika terpusat kepada sosok pria paruh baya berkacamata yang diringkus para tentara tersebut. Ia adalah Jang Song-thaek, tokoh senior di perpolitikan Korea Utara. Pria 67 tahun itu dijemput paksa untuk menjalani proses hukum atas tuduhan pengkhianatan terhadap negara.

Hampir sepekan sebelumnya, media Korea Selatan (Korsel), seteru Korut, mengabarkan pemecatan Song-thaek dari jabatan Wakil Kepala Komisi Pertahanan Nasional, institusi militer paling berpengaruh di negeri komunis tersebut.

Kabar mengagetkan itu juga dibumbui cerita bahwa dua orang kepercayaan Song-thaek sudah dieksekusi. Mereka adalah Ri Yong-ha dan Jang Soo-kil.

Song-thaek adalah suami Kim Kyong-hui, adik Kim Jong-il. Perempuan itu juga disebut-sebut punya pengaruh kuat di Korut. Bahkan, Song-thaek pernah menjadi sosok penting yang memuluskan jalan Kim Jong-un menuju takhta utama di Pyongyang. Ketika itu memang terjadi sengketa soal siapa pengganti Kim Jong-il yang mangkat pada Desember 2011.

Sejumlah media menyebut Song-thaek sebagai orang nomor dua dalam hierarki kekuasaan di Korut. Bahkan, analis menjuluki dia sebagai pemimpin Korut yang sebenarnya. Sebab, dirinya memengaruhi banyak pengambilan kebijakan saat Korut dipimpin Kim Jong-il.

Berita eksekusi Song-thaek dilansir langsung kantor berita Korut, KCNA, Jumat (13/12). Paman Jong-un tersebut dieksekusi Kamis (12/12) setelah pelaksanaan pengadilan militer istimewa.

Dengan menggunakan kalimat bernada tegas, KCNA menyatakan bahwa Song-thaek telah melakukan kejahatan terselubung dalam upayanya melengserkan pemerintahan dengan segala cara.

‘’Dengan ambisi liarnya, ia ingin merebut kekuasaan tertinggi partai dan negara kami,’’ tulis KCNA.

Laporan tersebut menggambarkan Song-thaek sebagai sosok korup dan tidak bermoral. ‘’Dia merentangkan tentakelnya ke semua urusan pemerintahan,’’ tulis laporan tersebut.

Dalam sebuah kalimat yang sebenarnya jarang terlontar di Korut, Pyongyang juga menyalahkan Song-thaek karena membawa negeri itu dalam jurang kelaparan dan kemiskinan.

KCNA juga menampilkan foto Song-thaek yang diborgol dan tampak membungkuk saat dibawa keluar dari ruang sidang pengadilan militer. Dia diapit dua petugas yang salah seorang di antaranya mencengkeram leher bagian belakang Song-thaek.(cak/c14/dos/jpnn/fia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook