BANGKOK (RIAUPOS.CO) -- Sengketa satu dasawarsa antara Thanin Chantratip dan Bancha Porameesanaporn berakhir sudah. Keduanya telah menjadi jenazah. Thanin menembak mati Bancha dan pengacaranya, Wijai Sukharom. Sementara itu, kondisi istri Bancha dan satu pengacara lainnya kritis. Sedangkan Thanin meregang nyawa akibat tembakan terukur polisi.
Insiden itu terjadi pada Selasa (12/11) di pengadilan Chanthaburi, Bangkok, Thailand. Thanin yang menjadi terdakwa kasus sumpah palsu beradu argumen dengan Bancha, si penggugat. Saat itu mereka menunggu kedatangan hakim dan sidang belum dimulai. Tiba-tiba Thanin menarik pistolnya, kemudian menembak Bancha beserta orang-orang di dekatnya. Polisi yang bertugas lantas menembak mati mantan wakil inspektur jenderal Royal Thai Police (RTP) tersebut.
"Kedua pihak sudah terlibat sengketa lahan 10 tahun terakhir," ujar juru bicara pengadilan Suriyan Hongwilai, sebagaimana dikutip The Telegraph.
Sengketa itu berujung pada berbagai kasus gugatan pidana maupun perdata. Mereka berdua hampir selalu beradu argumen ketika menjalani proses dengar pendapat.
Bancha adalah sosok yang cukup terkenal. Bancha sempat menjadi pengacara Yingluck Shinawatra, mantan perdana menteri (PM) Thailand, saat dia tersandung kasus skema subsidi beras. Kini, polisi menyelidiki kasus itu.
Pihak rumah sakit pada Rabu (13/11) mengonfirmasikan bahwa kondisi istri Bancha, Supaporn Porameesanaporn, dan satu pengacara Wichai Udomthanapat, yang terkena tembakan dari Thanin, telah stabil. Saat ini keduanya dalam proses pemulihan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal