RABAT (RIAUPOS.CO) - SEJAUH ini tim pencarian dan penyelamatan hanya empat negara yang diizinkan untuk beroperasi di Maroko setelah diguncang gempa dahsyat. Pihak berwenang Maroko lantas mendapat kritikan karena menerima bantuan asing secara terbatas.
Hanya tim pencarian dan penyelamatan dari Inggris, Qatar, Spanyol dan Uni Emirat Arab (UEA) yang telah diizinkan untuk beroperasi di lapangan oleh pihak berwenang Pemerintah Maroko. Padahal banyak tawaran bantuan dari negara lain di beberapa penjuru dunia untuk mendapatkan akses kepada Maroko.
Dikutip dari Al Jazeera pada Rabu (13/9) berikut penjelasan dari Pemerintah Maroko terkait bantuan gempa bumi. Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan penerimaan bantuan dari empat negara pada awalnya adalah keputusan yang dibuat berdasarkan penilaian yang tepat atas kebutuhan di lapangan.
Kementerian itu menegaskan bahwa ini bukan bentuk penolakan dari tawaran bantuan dari negara lain. Melainkan pemerintah Maroko menginginkan adanya koordinasi yang maksimal dan baik di lapangan untuk penanganan korban bencana.
Presiden Institut Intelijen Strategis Maroko Abdelmalek Alaoi, meyakini tidak ada persoalan geopolitik di balik keputusan Maroko bersifat selektif dalam menerima bantuan sejauh ini.
Dia menegaskan sekali lagi bahwa Maroko tidak bermaksud menolak bantuan dari luar negeri.
‘’Melainkan ia menghargai hal tersebut agar penyaluran kepada pihak korban bencana alam terkendali dengan baik dan jelas,’’ jelasnya.
Senada dengan Alaoi, Direktur Kesehatan Regional Maroko Moustaid menjelaskan upaya penyelamatan merupakan upaya yang kompleks dan perlu kehati-hatian.
‘’Tentu dengan adanya koordinasi dalam penyelamatan dan menerbangkan korban luka ke rumah sakit merupakan prioritas kami saat ini agar lebih kondusif,’’ jelasnya.(esi)
Laporan JPG, Rabat