ARMENIA (RIAUPOS.CO) - Bentrokan serangan pecah antara dua negara bertetangga yakni Armenia dan Azerbaijan. Kedua negara saling menyalahkan atas bentrokan yang meletus di sepanjang perbatasan kedua negara, dalam pertempuran paling mematikan atas perebutan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan sejak 2020.
Ketegangan yang memanas antara tetangga menyebabkan puluhan orang tewas dan memicu kekhawatiran eskalasi yang lebih luas. Menurut kementerian pertahanan Armenia, keributan meletus pada dini hari Selasa (13/9/2022) pagi ketika pasukan Azerbaijan melepaskan serangan lintas perbatasan menggunakan senjata.
“Tembakan artileri, mortir, drone dan senapan kaliber besar yang menewaskan sedikitnya 49 tentara Armenia,” kata kementerian seperti dilansir dari Al Jazeera, Rabu (14/9/2022).
Kementerian mengatakan, serangan itu menargetkan infrastruktur militer dan sipil di dan sekitar beberapa kota dan desa, termasuk Vardenis, Sotk, Artanish, Ishkhanasar, Goris, Jermuk dan Kapan. Armenia siap untuk merespons.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengaitkan insiden itu dengan perselisihan yang telah berlangsung selama beberapa dekade mengenai status Nagorno-Karabakh. Ia mengatakan bahwa pemerintah Azerbaijan tidak ingin berunding tentang wilayah itu, tetapi sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia.
Reaksi Azerbaijan
Azerbaijan sendiri sudah membantah bahwa mereka memicu pertempuran. Mereka mengklaim justru pasukannya menghadapi provokasi oleh militer Armenia.
Menurut Azerbaijan, Armenia telah menembaki posisi militer Azerbaijan di wilayah Dashkasan, Kalbajar dan Lachin, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Pada hari Selasa, kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan 50 personel militer tewas dalam bentrokan semalam dengan Armenia.
Ketika pertempuran tampaknya melambat, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Ia engatakan angkatan bersenjata negara itu sudah mengendalikan situasi di sepanjang perbatasan. Sementara Kementerian pertahanan Armenia, memperingatkan situasi di beberapa daerah perbatasan masih sangat tegang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra