SANAA (RP) - Ratusan orang pengunjuk rasa di Kota Sanaa, Yaman, mendatangi Kedutaan Amerika Serikat tersebut mengungkapkan kemarahan atas sebuah film yang dibuat di Amerika Serikat yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.
Para pengunjuk rasa menerobos masuk ke halaman Kedutaan Besar Amerika Serikat di ibukota Yaman, Sanaa.
Saksi mata mengatakan beberapa kendaraan bermotor di halaman kedutaan tampak terbakar.
Polisi sempat melepas tembakan ke udara untuk membubarkan para pengunjuk rasa namun sebagian dari mereka tetap berhasil memasuki kompleks kedutaan.
Laporan-laporan mengatakan aparat keamanan tambahan akhirnya dikerahkan dan berhasil mengusir para pengunjuk rasa dengan menggunakan gas air mata dan meriam air.
Kedutaan Besar Yaman di Washington sudah mengeluarkan pernyataan mengecam serangan itu dan menegaskan akan meningkatkan keamanan untuk menjamin misi-misi internasional di negara itu.
Selasa (11/9) malam, para pengunjuk rasa menyerbu gedung konsulat Amerika Serikat di Benghazi, Libya, dan menewaskan Duta Besar Amerika Serikat serta tiga warga Amerika lainnya.
Sementara itu di Kairo, Mesir, pengunjuk rasa bentrok dengan aparat keamanan di luar kompleks kedutaan Amerika Serikat.
‘’Kami warga Mesir menolak setiap bentuk serangan atau penghinaan atas nabi kami. Saya mengutuk dan menentang semura orang yang menghina nabi kami,’’ ucapn seorang pengunjuk rasa.
Stasiun TV Mesir menyiarkan gambar-gambar tentang mobil polisi yang dibakar dan orang-orang berlarian menghindari tembakan gas air mata pada Rabu (12/9) malam.
Presiden Mesir, Mohamed Mursi, sudah mengecam film yang berjudul Innocence of Muslims tersebut namun pada saat bersamaan menentang kekerasan.(viv/int)