CANBERRA (RIAUPOS.CO) - Latihan perang Cina di wilayah perairan internasional yang dekat dengan Pulau Christmas dan melintasi Selat Sunda, ternyata tidak pernah diumumkan. Pihak Australia pun mengakui hal tersebut.
”Australia tidak menerima pemberitahuan mengenai latihan perang tersebut. Tetapi di lain pihak, Cina tidak memiliki keharusan untuk memberitahukannya,” ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Australia, David Johnston, seperti dikutip Sidney Morning Herald, Kamis (13/2).
Tiga kapal perang Cina tersebut diketahui melakukan latihan perang yang jaraknya dekat dengan Australia.
Ketiga kapal tersebut melintasi Selat Sunda dan berlayar ke wilayah selatan Pulau Jawa hingga mendekati Pulau Christmas sebelum akhirnya berputar melewati Selat Lombok.
Para pengamat menekankan bahwa tindakan Cina adalah legal, karena latihan berlangsung di perairan internasional. Selain itu latihan juga tidak bermaksud dilanjuti dengan kekerasan.
Namun menurut Direktur Program Keamanan Internasional Lowy Institute, Rory Medcalf, tindakan Cina ini disinyalir untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Cina memiliki kekuatan angkatan laut.
“Harus menjadi fokus dari Australia bahwa kebijakan pertahanan Australia lebih banyak berfokus kepada Indonesia dan kekuatan lain di Asia Timur. Sekarang bukan itu saja yang harus menjadi perhatian,” jelasnya.
Menurut Medcalf, sinyal kekuatan dari Cina tidak hanya ditujukan kepada Australia tetapi juga kepada wilayah Asia Pasifik secara keseluruhan.
Ini juga termasuk memberikan pesan kepada Amerika Serikat (AS) dan India, bahwa kedua negara itu tidak bisa memblokir jalur laut yang vital melalui Selat Malaka.(jrr)