Dubes AS di Libya Tewas Diserang

Internasional | Kamis, 13 September 2012 - 08:52 WIB

TRIPOLI (RP) - Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga stafnya tewas akibat serangan roket di Kota Benghazi Selasa (11/9) malam waktu setempat.

Dia dan para stafnya saat itu berada di dalam sebuah mobil.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Duta Besar Amerika dan tiga stafnya terbunuh saat para pria bersenjata menembakkan roket ke arah mereka,’’ kata seorang pejabat Libya kepada kantor berita Reuters Rabu (12/9).   

Menurut pejabat Libya yang tidak disebutkan namanya, Dubes Stevens dan para stafnya saat itu sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat perlindungan setelah para pemrotes menyerang Konsulat AS di Benghazi dan menembakkan senjata api, yang menewaskan seorang staf. Saat itu mereka memprotes kabar adanya pembuatan film oleh warga AS yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Jenazah Dubes Stevens lalu dievakuasi Kedubes AS dengan pesawat militer ke Tripoli, untuk diterbangkan ke AS. Belum ada kabar dari Washington untuk mengkonfirmasi tewasnya Stevens.

Kantor berita AFP mengutip Wakil Menteri Dalam Negeri Libia, Wanis al-Sharif, yang mengatakan Dubes John Christopher Stevens dan tiga pejabat tewas.

‘’Duta besar tewas bersama tiga pejabat lainnya,’’ kata Wanis al-Sharif pada Rabu, (12/9).

Konsulat Amerika Serikat di kota Benghazi dibakar oleh orang-orang bersenjata yang membawa granat roket.

Kekerasan di Benghazi terjadi menyusul unjuk rasa di Mesir guna menentang hal yang disebut film Amerika yang menghina Nabi Muhammad.

Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Libya, Mustafa Abu Shagour, membenarkan bahwa Dubes Stevens tewas akibat suatu serangan.

“Saya mengecam aksi pengecut yang menyerang Konsulat AS dan membunuh Pak Stevens beserta sejumlah diplomat lain,” kata Abu Shagur dalam akunnya di Twitter.

Dari Washington, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengencam serangan atas diplomat AS di Libya.

Sejumlah media telah mengabarkan tewasnya Duta Besar AS, Christopher Stevens, dalam suatu serangan di negara itu.

Dikutip di laman majalah Time, Clinton menyatakan bahwa dia mengencam serangan atas kantor diplomatik dan staf diplomatik AS dan telah menghubungi Presiden Libya untuk berkoordinasi melindungi warga dan kepentingan Amerika di negara bagian utara Afrika itu.

Menlu Clinton menyayangkan adanya pihak-pihak yang mendukung tindakan keji itu dalam menanggapi kabar yang tersebar di Internet.

Kekerasan di Libya, dipicu massa yang memprotes kabar adanya film yang diproduksi di AS yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Kabar itu tersebar luas di internet dan mengundang kecaman banyak orang. Di Libya, reaksi itu mengundang aksi protes.(bbc/viv/int/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook