Amankan Harun Yahya, Sita Senjata

Internasional | Jumat, 13 Juli 2018 - 09:35 WIB

ANKARA  (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Turki menangkap televangelist, ulama yang berdakwah jarak jauh (lewat televisi, radio, YouTube), Adnan Oktar alias Harun Yahya, Rabu (11/7). Penangkapan itu dilakukan setelah polisi melakukan pengamatan selama berbulan-bulan. Bahkan, TV A9 yang menjadi media dakwah Oktar sempat diskors pada Februari.

Polisi menyebut aktivitas Oktar meresahkan masyarakat. Selain menyebarluaskan paham creationism yang berlawanan dengan Teori Darwin, cara dakwah pria 62 tahun itu kontroversial. Sebab, dia sering melibatkan perempuan-perempuan bahenol dengan rambut dicat pirang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘‘Ini plot Inggris,” ujar rohaniwan 62 tahun tersebut seperti dikutip Associated Press. Hanya kalimat itu yang meluncur dari mulut Oktar saat media meliput penangkapannya di salah satu vilanya di Distrik Cengelkoy, Istanbul. Polisi langsung mengelernya ke mobil. Sejumlah pengikut Oktar juga diamankan Rabu lalu.

Sebelum dibawa ke kantor polisi, Oktar dibawa ke rumah sakit. Polisi ingin memastikan bahwa kondisi fisik sang ulama prima. Dengan demikian, polisi akan bisa menahannya untuk keperluan interogasi.  

Kepolisian Istanbul menuduh Oktar dan jaringannya melakukan berbagai aktivitas kriminal. Mulai pemerasan sampai pelecehan seksual. Rabu lalu polisi juga menunjukkan surat perintah penangkapan untuk Oktar dan 234 pengikutnya.

Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa polisi sudah mengamankan 166 pengikut Oktar. Mereka ditangkap dari 120 alamat yang tersebar di empat provinsi berbeda. Dari lokasi-lokasi penangkapan, polisi menyita puluhan senapan, amunisi, dan rompi antipeluru.

Polisi yakin Oktar dan kelompoknya memiliki jaringan kriminal. Tidak sekadar melakukan pemerasan dan pemerkosaan, tapi juga penculikan, penipuan, pencucian uang, dan eksploitasi isu agama. Kemarin semua properti Oktar disita pemerintah.  ‘‘Berhati-hatilah para orang tua. Anak-anak perempuan berusia 7–14 tahun dalam kelompok itu menjadi sasaran pelecehan seksual dan pemerkosaan,” kata Ceylan Ozgul, salah seorang mantan pengikut Oktar. Dia mengaku telah bergabung selama sekitar dekade sebelum nekat keluar. Dia juga pernah tampil dalam acara-acara televisi bersama Oktar.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook