Philipina Kerahkan Kapal Perang

Internasional | Jumat, 13 April 2012 - 07:34 WIB

MANILA (RP) - Ketegangan di Laut China Selatan semakin memanas. Angkatan Laut Philipina, Kamis (12/4) mengirimkan kapal perang tambahan ke kawasan tersebut sebagai reaksi atas dua kapal Cina yang menghalangi upaya Manila menangkap nelayan yang diduga mencuri ikan dan karang di Scarborough Shoal, gugusan pulau karang di barat laut Philipina, beberapa hari lalu.

Kapal perang kedua ini akan membantu sebuah kapal perang terbesar yang telah dikirim Philipina ke kawasan yang diperebutkan dengan China itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Kapal perang ini akan memback-up pengamanan di kawasan itu,’’ ujar  wakil kepala angkatan laut Philpina, Admiral Alexander Pama, sebagaimana dikutip Philippine Daily Inquirer, Kamis (12/4).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez mengatakan bahwa kapal tersebut sudah tiba di perairan Scarborough Shoal.

‘’Kapal itu akan mendukung angkatan laut kami dalam membela kedaulatan negeri dan mengibarkan bendera Filipina di sana,’’ kata Hernandez.

Di perairan tersebut, kedua kapal Filipina itu berhadapan dengan dua kapal patroli Cina yang mencoba melindungi para nelayan.

Meski kedua belah pihak telah siap menghadapi kemungkinan kontak senjata, namun Hernandez menekankan bahwa negaranya tetap berupaya menyelesaikan pertikaian mereka secepat mungkin dengan cara-cara yang damai.

‘’Kami percaya kedua pihak akan menemukan solusi diplomatis, ucap Hernandez. Kami ingin semua cepat selesai. Orang-orang kami ada disana dan para nelayan Cina juga disana. Cuaca di sana sangat panas dan para nelayan itu akan segera kehabisan makanan,’’ tambahnya.

Pertikaian antara kedua negara bermula pada Ahad (8/4) lalu tatkala militer Filipina mendeteksi delapan kapal nelayan Cina di perairan yang memiliki beberapa pulau mungil dan karang berjarak 124 mil laut dari Pulau Luzon itu.

Filipina menganggap daerah tersebut masuk ke zona ekonomi ekslusif mereka.

Namun Cina mengklaim semua wilayah di Laut China Selatan sebagai milik mereka, termasuk perairan lepas pantai negara-negara lain.

Negeri komunis itu pun mengirimkan kapal patroli mereka untuk menghalangi usaha militer Filipina menangkapi para nelayan tersebut.

Kedua negara beserta  Taiwan, Vietnam, Malaysia dan Brunei Darussalam saat ini juga sedang bersengketa dalam memperebutkan wilayah Kepulauan Spratly yang berada di sebelah selatan Scarborough Shoal.

Selain berperan sebagai jalur pelayaran internasional, keseluruhan perairan Laut China Selatan juga dianggap sangat kaya dengan kandungan gas dan minyak bumi maupun beragam hasil laut.(afp/ara/jpnn/ose)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook