GAZA (RIAUPOS.CO) – Militer Israel begitu reaktif, langsung mengerahkan pesawat tempurnya menyerang sekelompok orang Palestina di Jalur Gaza, Rabu (13/1). Alasannya, militer menduga kelompok yang dinilai militan itu akan meledakkan bom di sempadan dengan Israel.

Faksi militan Palestina mengakui, seorang  tewas akibat serangan Israel itu.

Penduduk lokal di kawasan yang dihuni mayoritas anggota Hamas itu mengatakan, insiden itu terjadi di pantai sekitar 1 km (setengah mil) dari pagar perbatasan Israel yang dibangun di bagian utara dari wilayah itu.

Dalam sebuah pernyataannya, militer Israel yang mendapatkan data intelijen mengindikasikan bahwa sebuah ‘’sel teror’’  berencana akan meledakkan bahan peledak di sepanjang perbatasan Israel.

Para pejabat rumah sakit Palestina mengatakan seorang pria 26 tahun yang tewas, adalah anggota brigade Al-Aqsa, sayap bersenjata gerakan Fatah, yang mengidentifikasi dia sebagai salah satu anggotanya.

Fatah adalah saingan Hamas, yang merebut kekuasaan di Jalur Gaza dari kelompok Palestina utama dalam pertempuran pada tahun 2007. Tetapi beberapa regu al-Aqsa masih aktif di wilayah kantung itu - sementara sebagian besar mematuhi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Selama beberapa bulan terakhir, fokus kekerasan Israel-Palestina sebagian besar bergeser dari Jalur Gaza ke Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana militan Palestina telah melakukan penusukan, perusakan mobil dan penembakan yang menewaskan 24 warga Israel dan seorang warga negara AS.

Sejak 1 Oktober pasukan Israel atau warga sipil bersenjata telah menewaskan sedikitnya 143 warga Palestina, 91 di antaranya digambarkan sebagai penyerang. Sebagian lainnya telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.

Penduduk setempat kepada Radio Israel mengatakan, setelah serangan udara Rabu, petani Israel diingatkan oleh militer untuk menjauhkan diri dari pagar perbatasan Gaza dari kemungkinan tembakan balasan dari daerah itu.(asiaone/zar)