WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 10 orang pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) ditahan Iran berikut kapal mereka di perairan Teluk pada Selasa (12/1). Teheran mengabarkan kepada Amerika bahwa kesemua mereka akan dipulangkan segera.
Menurut juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, sudah ada konfirmasi hal tersebut dari Iran. "Kami sudah menerima jaminan dari Iran bahwa prajurit AL kami dalam keadaan sehat dan akan dibenarkan untuk meneruskan perjalanan mereka dengan segera."
Menurut AFP, Menteri Luar Iran, Mohammad Javad Zarif sudah memberi jaminan kepada Menlu AS, John Kerry bahwa prajurit AL Amerika itu akan diizinkan meneruskan perjalanan dengan segera.
Kendati demikian, sepertinya kedua pihak tidak ingin memperpanjang insiden itu, mengingat hubungan AS-Iran baru saja pulihh. Iran dan enam negara besar dunia mengikat perjanjian senjata nuklir pada Juli lalu. Pelaksanaan resmi perjanjian itu akan dimulai menyusul tindakan Iran yang setuju untuk menangguhkan aktivitas nuklirnya.
Sementara itu, kantor berita Fars melaporkan, Garda Revolusi Iran menahan dua kapal itu setelah mereka memasuki ’secara ilegal’ perairan Iran di Teluk. Kedua kapal itu ditahan dekat Pulau Farsi, sekitar dua kilometer dalam kawasan perairan Iran.
Pejabat terkait dari Iran dan AS berunding untuk membebaskan anggota militer tersebut. Pejabat pertahanan AS berkata, sembilan prajurit lelaki dan seorang wanita berada di dalam kapal tersebut.
Sementara itu, persiapan untuk mengantar semua prajurit tersebut ke kapal AS di perairan internasional dilaksanakan pada hari ini. Menurut pejabat itu, misi itu lebih aman dijalankan pada waktu siang. Katanya, pihak Iran akan membawa prajurit itu ke perairan internasional dan mereka akan dipindahkan ke kapal USS Harry S Truman, kapal induk pengangkut pesawat.(zar)